Sritex ( sumber : google )
Likes
Tentu anda sudah tidak asing dengan brand fashion ternama asal Jepang, Uniqlo. Baru-baru ini, Uniqlo sedang bernasib buruk nih. Diketahui, Amerika melarang produk Uniqlo di negaranya.
Lain halnya dengan di Amerika, produk Uniqlo masih tetap eksis di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia. Sayangnya, justru salah satu pemasok bahan Uniqlo di tanah air yang sedang bermasalah.
Baru-baru ini, pemasok brand fashion ternama asal Indonesia, Sritex sedang menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dari CV Prima Karya. Tak hanya perusahaan induk, 3 anak usaha Sritex juga terseret gugatan tersebut.
Gugatan yang diajukan ke Pengadilan Negeri Semarang pada April lalu tersebut telah dikabulkan oleh Hakim pada 6 Mei lalu. Sehingga, kini Sritex resmi menyandang status PKPU sementara untuk 45 hari kedepan, sesuai putusan Hakim.
Penggugatan tersebut dilakukan CV Prima Karya karena Sritex belum melunasi hutang senilai Rp. 5,5 miliar. Sebagai informasi, CV Prima Karya merupakan salah satu vendor yang merenovasi gedung Sritex.
Setelah tahu kisah apes Sritex, kamu udah kenal belum sama Sritex? Ini profil Sritex, bisnis tekstil milik konglomerat Indonesia.
Baca Juga: Cerita Saham Sepekan: Sektor Tekstil Tertekan! Nasib PBRX Hingga SRIL di Ujung Jurang
Profil Sritex
PT. Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex bergerak dalam bidang industri tekstil seperti pemintalan, tenun, dyeing, percetakan, finishing kain dan pembuatan pakaian. Berdiri sejak 1966, perusahaan asal Sukoharjo ini mulai beroperasi secara komersial pada 1978.Sritex merupakan bisnis keluarga milik keluarga konglomerat Indonesia, Lukminto. Didirikan oleh Muhammad Lukminto, mulanya Sritex hanya industri tekstil rumahan dengan 16 karyawan. Kini, Sritex Group telah memiliki total 50 ribu karyawan.
Pasca Lukminto wafat di tahun 2014, kini Sritex dipimpin oleh putranya. Iwan Setiawan Lukminto menjabat sebagai Direktur Utama serta Iwan Kurniawan menempati posisi Wakil Direktur Utama PT. Sri Rejeki Isman Tbk.
Emiten berkode SRIL ini telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2013 lalu. Melepas 5,6 miliar lembar saham atau sekitar 30,12 persen dari total saham, Sritex berhasil meraup dana segar sebesar Rp. 1,34 triliun dari IPO.
Nama Sritex identik dengan produsen seragam militer. Sektor itu pula yang melambungkan nama Sritex. Sejak berhasil memproduksi seragam militer NATO, Sritex kini berhasil merajai pasar tersebut dengan 36 negara yang telah memakai produk buatan Sritex.
Ingin melebarkan sayapnya, Sritex juga menekuni pasar produk fashion. Perusahaan tekstil tersebut mengklaim telah memproduksi produk fashion yang telah diekspor ke lebih dari 100 negara di dunia.
Tak hanya menjual produk jadi, berbagai produk fashion ternama asal AS, Eropa, Asia, Timteng, Amerika Selatan, dan Afrika juga mengimpor bahan baku buatan Sritex. Sebut saja brand ternama Uniqlo, H&M, Disney, ZARA, hingga Hugo Boss.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.