Victoria’s Secret Akan Dipisahkan dari Merek Induknya. Kenapa Ya?

Victoria's Secret Store Web Bisnis Muda - Pinterest

Like

L Brands, sebagai perusahaan induk dari Victoria’s Secret, Bath & Body Works, dan brand lainnya, memutuskan untuk membagi brand tersebut menjadi dua perusahaan publik independen sebelum bulan Agustus tahun ini.

Dewan L Brands telah memungut suara dan menyetujui pemisahan tersebut setelah melewati masa sulit yang panjang dengan Victoria’s Secret, di mana ia telah mencoba dan gagal untuk menjual bisnis yang telah kehilangan popularitas konsumen dan juga pangsa pasarnya.

Perusahaan Induk L Brands Web Bisnis Muda - Google


Spin-off dilakukan L Brands kepada seluruh pemegang saham yang ada, termasuk Victoria’s Secret Lingerie, PINK, dan Victoria’s Secret Beauty. Menurut perusahaan yang berlokasi di Columbus, Ohio ini, transaksi ini diharapkan dapat terkualifikasi sebagai bebas pajak untuk para pemegang saham.

Entitas yang baru dibentuk akan diluncurkan di bulan Agustus 2021, dan akan memegang aset serta kewajiban yang membentuk bisnis Victoria's Secret sendiri.

Ketua Dewan L Brands, Sarah Nash, mengatakan bahwa dalam 10 bulan terakhir ini, mereka telah membuat perubahan signifikan dalam perputaran bisnis Victoria’s Secret, mendorong pertumbuhan top-line, dan serangkaian pengurangan biaya.

Sebagai bisnis terpisah, Bath & Body Works dan Victoria’s Secret masing-masing akan ditempatkan secara ideal untuk mendapatkan keuntungan dari fokus yang lebih tajam dalam mengejar strategi pertumbuhan yang paling sesuai dengan basis pelanggan dan tujuan strategis masing-masing perusahaan.


Melalui proses evaluasi spin-off dan dengan masukan dari Goldman Sachs dan JP Morgan, L Brands mengatakan telah mengadakan diskusi dengan beberapa pembeli potensial dari Victoria’s Secret. Namun, dewan juga menyimpulkan bahwa menjadi perusahaan publik yang terpisah akan memberikan lebih banyak nilai dibandingkan penjualan bagi para pemegang saham.

Dalam hal manajemennya sendiri, tidak banyak yang akan berubah. CEO L Brands, Andrew Meslow, akan melanjutkan perannya dan memimpin Bath & Body Works. Sementara CEO Victoria’s Secret, Martin Waters, akan menjalankan bisnis mandirinya yang baru. Penambahan tim manajemen dan komposisi dewan di kedua perusahaan akan diumumkan pada waktunya.

Selain fokus untuk strategi dan manajemen masing-masih perusahaan, manfaat lain dari pemisahan adalah strategi penyebaran modal juga dapat lebih disesuaikan. Para investor juga akan dapat menilai setiap bisnis secara mandiri.

Sejak dilanda pandemi tahun 2020 lalu, penjualan bersih L Brands turun 8 persen menjadi USD 11,8 miliar atau sekitar Rp 169 triliun. Bath & Body Works berhasil membawa pendapatan perusahaan melonjak 20 persen sementara pendapatan Victoria’s Secret turun sebanyak 28 persen.

L Brands melaporkan pendapatan Q1 menunjukkan penjualan Bath & Body Works mencapai USD 1,47 miliar (Rp 21 triliun) dibandingkan dengan $ 760,6 juta (Rp 10,8 triliun) pada periode yang sama tahun lalu, dan naik 60 persen pada kuartal pertama tahun 2019.

Pada Victoria's Secret, penjualan lebih tinggi pada USD 1,55 miliar (Rp 22,2 triliun) pada kuartal dibandingkan dengan USD 894 juta (Rp 12,8 triliun) untuk periode yang sama tahun lalu. Namun, dibandingkan kuartal pertama tahun 2019, penjualan turun 7 persen yang disebabkan penutupan 233 unit toko yang dioperasikan selama 24 bulan terakhir.

Secara keseluruhan, penjualan bersih L Brands mencapai USD 3 miliar atau setara Rp 43 triliun untuk kuartal yang berakhir 1 Mei 2021, dibandingkan dengan USD 1,65 miliar (Rp 23,6 triliun) untuk periode yang sama pada tahun 2020 ketika banyak toko tutup sementara karena pandemi.