Berinvestasi Itu Sama Seperti Sedang Travelling, Lho. Sudah Siap?

Image by Free-Photos from Pixabay

Like

Tahu nggak sih, makna dari investasi hampir sama pemahamannya dengan travelling yang artinya sama-sama berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya, berangkat dari titik A menuju titik B.

Kalau kamu yang di Sumatera memiliki keinginan untuk travelling ke Bali. Setelah kamu sudah tau tujuan destinasinya, pastinya kamu akan do a preparation buat biaya dan mencarai tahu di sosmed untuk mengetahui tempat mana yang akan dijelajahi. Lalu, kamu pastinya inginnya menikmati perjalanan darat  dengan bus atau mobil yang dengan begitu bisa menikmati indahnya kekayaan alam Indonesia atau kamu bisa naik transportasi udara supaya cepat sampai tujuan.

Masing-masing pilihan tersebut, mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan yang terbaik hanya kamulah yang bisa tentukan sendiri. Apakah kamu ingin menikmati perjalanan darat dengan kemungkinan resiko perjalanan jauh atau kamu memilih naik pesawat dengan tujuan supaya lebih cepat sampai tujuan dan tentunya ada rasa aman karena percaya akan maskapai nya?

Nah, setelah kamu sudah tau, maka tibalah kamu di Bali. Pastinya kamu akan menjelajahi Bali dengan rasa puas, bahagia dan bebas lalu mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan baru disana, karena sebagian orang bilang di Bali itu tidak akan kehabisan cerita.

Begitu juga dengan investasi, pertama kamu tetapkan dahulu tujuan berinvestasi. Apakah kamu berinvestasi untuk umroh/haji, belu rumah, nikah, liburan, ataupun beli gadget terbaru? Di samping itu, pastinya dalam berinvestasi kamu harus punya pengetahuan, pengalaman, dan uang yang sudah disisihkan.


Pengetahuan dan pengalaman sangat dibutuhkan dalam berinvestasi seperti mengetahui penyebab fluktuasinya suatu harga yang disebabkan oleh keadaan politik, ekonomi terkini maupun  tetap tenang dan sabar menghadapi fluktuasi harga tersebut, ibarat kamu ingin pergi ke Bali naik mobil. Jika kamu tidak tau cara mengendarai mobil yang baik dan benar, maka kemungkinan besar bisa kecelakaan. Ini adalah bagian dari risiko.

Masalah terakhir pastikan kamu sudah menyisihkan dana untuk kebutuhan sehari-hari hingga dana darurat dahulu sebelum mulai berinvestasi. Ibarat kamu mengendarai mobil ke Bali, jika tidak mempunyai uang untuk membeli bensin. Tentunya kalau ditengah jalan kamu kehabisan bensin, pasti ga akan jalan mobilnya.  Inilah pentingnya, menyediakan uang selama perjalanan. Sama halnya seperti menyiapkan masa depan, mestilah kamu perlu menyiapkannya sedari sekarang.

Ada masalah bukan berarti tidak ada solusinya. Nggak usah khawatir buat kamu yang belum punya pengetahuan dan pengalaman dalam berinvestasi. Karena sekarang semua masalah itu telah di selesaikan oleh yang namanya investasi reksadana.

Karena jika kamu  berinvestasi di reksadana. Kamu  nggak  perlu pusing melihat peluang di kondisi ekonomi terkini yang terus membuatmu spot jantung melihat fluktuasinya suatu harga karena investasi di reksadana ada Manajer Investasi (MI) yang mengurus portofolio investasi kita secara profesional dan memiliki ijin dari OJK.