Perubahan Rotasi Bumi Bakal Bikin Banyak Gempa!

Earth Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Be-emers, kamu merasa nggak sih kalau Bumi berputar lebih lambat? Nah, para ahli mengemukakan beberapa kemungkinan akan efek terjadinya rotasi Bumi yang melambat dari waktu ke waktu sejak terbentuk 4,5 miliar tahun lalu, nih!

Salah satu efeknya adalah memanjangnya waktu satu hari di Bumi. Bahkan Bumi pernah hanya memiliki 18 jam per harinya yaitu berdasarkan catatan fosil 1,4 miliar tahun lalu. Selain itu, pada 70 tahun yang lalu, satu hari di Bumi juga sempat lebih cepat 1,5 jam.
 

Bumi melambat, tapi kok nggak berasa?

Ada beberapa bukti yang menunjukkan pertambahan waktu di bumi selama 1,8 milisekon dalam 100 tahun. Hal ini tidak begitu terasa bagi manusia karena perlambatan waktu hanya menambah sedikit pada kurun waktu yang lama.

Sehingga, untuk dapat menghitung waktu lebih akurat dan tidak terpengaruh rotasi Bumi, para ahli menggunakan jam atom. Jam itu akan menunjukkan pertambahan waktu 1,7 milisekon pada satu hari dibanding 100 tahun lalu.

Nasal Observatory Amerika Serikat mengatakan perlambatan bumi tidak konstan setelah melakukan pengamatan sejak 1973 sampai 2008.

Karena berdasarkan pengamatannya, terdapat variasi perubahan antara 4 milisekon sampai minus 1 milisekon, yang dimana angka negatif itu menunjukkan bumi semakin cepat berputar.

 

Lalu, bagaimana dampak dari perlambatan Bumi?

 


Peningkatan jumlah oksigen di atmosfer

Peneliti menemukan bahwa penambahan kadar oksigen di atmosfer 2,4 miliar tahun lalu memiliki kaitan dengan perlambatan rotasi Bumi. 

Gregory Dick sebagai ahli mikrobiologi dari Universitas Michigan menjelaskan bahwa itu terjadi karena waktu pada siang hari lebih lama. Hal ini menyebabkan makhluk-makhluk berklorofil akhirnya memproduksi lebih banyak oksigen.

Terjadilah peristiwa oksidasi hebat akibat lonjakan alga hijau-biru. Atmosfer Bumi mengalami peningkatan O2 yang luar biasa dengan adanya kehadiran mereka.
 

Gempa besar akan makin banyak terjadi

Diprediksi oleh para ilmuwan akan terjadi banyak gempa bumi bermagnitudo besar. Wilayah tropis di dunia sangat rentan terkena gempa tersebut. Perubahan kecepatan rotasi bumi menyebabkan peningkatan frekuensi guncangan.

Roger Bilham of the University Colorado dan Rebecca Benedick of the University Montana meneliti hubungan antara kecepatan rotasi Bumi dengan meningkatnya magnitude guncangan dan aktivitas seismik Bumi.

Mereka berdua telah merekam seluruh gempa bumi sejak 1900 yang memiliki magnitude 7 skala richter keatas. Mereka mengatakan ketika kecepatan rotasi Bumi berubah gempa akan lebih sering terjadi.

Selain itu, dalam lima tahun sekali selama satu setengah abad terakhir kecepatan rotasi bumi melambat secara signifikan. Gempa bumi jadi lebih sering terjadi dan makin dahsyat pada periode tersebut.

Karena sulit untuk memprediksi di mana gempa besar akan terjadi, Bilham mengatakan bahwa dekat khatulistiwalah sebagian besar gempa hebat akan terjadi.
 

Lompatan Detik pada 2015

Pada 1 Juli 205, terjadi peristiwa aneh di mana pada satu hari terdapat penambahan waktu 1 detik, yang menjadikan lama waktu satu hari menjadi 23 jam 59 menit 60 detik. 

International Earth Rotation and References System Services sejak awal tahun 2015 juga telah mengumumkan bahwa pada 2015 akan memiliki 1 detik tambahan.

Bertambahnya satu detik tersebut akan ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated guna mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, sebagai patokan standar waktu dunia.

Sejak tahun, 1972 telah terjadi 27 kali lompatan detik, dan lompatan detik terakhir kali terjadi pada 31 Desember 2016.

Wah, ternyata walau melambat hanya sedikit pun, dampak yang dirasakan cukup besar ya, Be-emers!