Jelang COP26, Penurunan Gas Rumah Kaca Jadi Fokus Target Net Zero

United Nations Illustration Web Bisnis Muda - Image: Flickr

Like

Permasalahan terhadap perubahan iklim memang semakin nyata adanya. Kenaikan suhu permukaan bumi hingga cuaca ekstrem menjadi penyebab dari banyak bencana alam, seperti kebakaran hutan hingga terjadinya penyusutan gletser.

Namun, permasalahan tersebut sesungguhnya telah ditinjau dan juga telah menjadi fokus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak dulu. Oleh sebab itu, diciptakanlah Conference of the Parties (COP) sebagai wadah dalam membahas seputar permasalahan iklim (climate change) secara keseluruhan.

Tahun ini penyelenggaraan COP sudah sampai pada gelaran ke-26 sejak pertemuan pertamanya yang dimulai pada tahun 1955. Melansir dari Bisnis, COP26 akan dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober hingga 12 November 2021 di Glasglow, Skotlandia.
 

Fokus Indonesia Pada COP26

Pada pertemuan COP26 mendatang, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia terpilih menjadi delegasi Indonesia. Lewat Shinta W Kamdani selaku Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional, ia menjelaskan bahwa KADIN memiliki beberapa fokus utama pada pertemuan COP26.

Adapun fokus utama tersebut meliputi deforestasi dan mitigasi bencana, transisi energi, pengembangan terhadap waste energy (energi dari sampah), serta mendorong pemerintah dalam memprioritaskan perdagangan karbon atau carbon trade.

Lebih lanjut lagi, KADIN akan menghadirkan agenda penurunan emisi gas rumah kaca pada gelaran COP26 nanti seiringan dengan terwujudnya net zero emission atau bebas emisi karbon seperti bahasan yang sering terdengar akhir-akhir ini.


Agenda tersebut difokuskan karena didasari pada sektor energi, mencakup ketenagalistrikan yang menyumbang 34 persen dari total emisi nasional sehingga jika penurunan emisi gas rumah kaca dapat terlaksana, serta mampu menyelaraskan dekarbonisasi lebih maksimal.

Berkaitan dengan hal tersebut, KADIN yang juga merupakan perwakilan dari pihak swasta nasional, diharapkan dapat berperan aktif sehingga mampu menggerakkan sektor swasta lainnya dalam target net zero.

Oleh karena itu, pada gelaran “Road to COP26: Indonesian Pathway to Net Zero Emission-Energy Transition" yang telah terselanggara, KADIN merilis Net Zero Hub yang merupakan titik dalam memulai gerakan net zero bagi sektor swasta.

Dalam deklarasi target net zero tersebut, KADIN telah berusaha mendorong perusahaan serta pihak swasta mulai dari Indika Energy, APRIL Group hingga Gojek dengan target three zeroes.

Biar bagaimanapun, kesamaan dalam menyelarasakan dekarbonisasi ini serupa dengan meningkatkan postur ekonomi nasional yang juga membutuhkan serta melibatkan pihak swasta.

Nah, semoga keberlanjutan dalam dekarbonisasi dan program net zero emission ini terlaksana dengan baik ya, Be-emers?