Mengenal Budaya Batak dan Keindahan Danau Toba Lewat Film Ngeri-Ngeri Sedap

Poster Film Ngeri-Ngeri Sedap. (Sumber gambar: Instagram @ngeringerisedapmovie)

Like

Be-emers, siapa nih yang belum nonton film Ngeri-Ngeri Sedap karya Bene Dion Rajaguguk? Film karyanya ini berhasil menyita hati para penonton tanah air, terutama mereka yang berasal dari Sumatera Utara nih.

Tak hanya sekedar mengisahkan tentang kehidupan salah satu keluarga Batak, film ini juga mengangkat adat dan budaya Batak yang dihadirkan dalam gambaran luas.

Film Ngeri-Ngeri Sedap pun turut menyertakan keindahan alam di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Lokasi yang menjadi tempat syuting film ini tepatnya berada di Bukit Holbung. 

Bene sang sutradara menjelaskan kalau pembuatan film Ngeri-Ngeri Sedap ini memang untuk memajukan pariwisata dan mengenalkan keindahan alam Sumatera Utara yang lebih banyak lagi kepada masyarakat Indonesia. Apalagi, Danau Toba merupakan satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia.

 

Memperkenalkan Budaya Batak

 

Upacara adat Batak dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap. (Sumber gambar: Trailer Film Ngeri-Ngeri Sedap)


Budaya Batak yang ditampilkan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap juga tak hanya pada titik prosedural adat, tapi ada banyak sekali budaya Batak dari yang sederhana diangkat ke dalam film ini. Mulai dari cara berkomunikasi dan interaksi dalam keluarga. Kemudian, cara orang Batak bereaksi terhadap sebuah masalah, hingga sebuah upacara adat Batak disajikan dalam film ini.


Selain itu, film Ngeri-Ngeri Sedap juga turut melibatkan banyak warga lokal untuk ikut terlibat dalam produksi film, baik sebagai pemain maupun kru. Terdapat sekitar 20 sampai 30 persen kru produksi merupakan orang lokal.

 

Shooting di Tepi Danau Toba

 

Adegan di Bukit Holbung dengan pemandangan Danau Toba. (Sumber gambar: Trailer Film Ngeri-Ngeri Sedap)


Pemilihan set film di Bukit Holbung dan di tepi Danau Toba di Kabupaten Balige ini pun dipilih karena banyak orang yang belum mengetahui destinasi wisata di sana. Maka dari itu, Bene memang berniat memilih set di sana untuk memajukan pariwisatanya.

Alasan lain ia memilih Bukit Holbung karena mirip dengan Bukit Teletubbies yang ada di kawasan Bromo. Selama proses syuting, seluruh tim produksi pun harus mendaki dan turun dua bukit untuk bisa mencapai lokasi.

Dipa Andika selaku produser film juga menuturkan alasan Ngeri-Ngeri Sedap mengambil lokasi di tepi Danau Toba. Sama seperti Bene, Dipa mengaku ingin melibatkan potensi lokal. 

Film Ngeri-Ngeri Sedap memang hampir 100 persen syuting di wilayah Danau Toba, juga mengoptimalkan lebih dari seratus orang dan sumber daya yang ada di sana, termasuk pemain dan kru.

 

Kisah yang Berawal dari Pertemanan sang Sutradara

Film Ngeri-Ngeri Sedap muncul dari pertemanan sesama komika, seperti Bene Dion Rajagukguk, Boris Bokir, Gita Bhebita, dan Lolox yang kerap hangout bersama di Medan. Tercetuslah ide cerita untuk menulis buku Ngeri-Ngeri Sedap, sebuah frasa yang amat umum di kalangan masyarakat Sumatera, dan disiapkan menjadi film keluarga bagi mereka. 

Dari situ lah, Bene menghubungi Tika Panggabean dan Arswendy Beningswara Nasution untuk berperan sebagai orang tua mereka, yaitu Pak Domu dan Mak Domu.   

Namun, di tengah prosesnya, Bene memutuskan untuk lebih memilih bekerja di balik layar. Karakter yang seharusnya diperankannya pun dimainkan oleh Indra Jegel, yang juga teman hangout mereka.

Bene memulai proses reading naskah pada 2020, tapi terhenti karena pandemi. Setahun kemudian, setelah pandemi mereda. Baru lah proses syuting film Ngeri-Ngeri Sedap dimulai pada November 2021 dan berakhir pada 15 Desember 2021.

Film Ngeri-Ngeri Sedap ini bercerita tentang Pak Domu dan Mak Domu yang merindukan tiga anak laki-lakinya di tanah rantau. Ketiganya enggan pulang, dan pasangan tua itu hanya ditemani Sarma (Gita Bhebhita), putri semata wayang yang sesuai dengan kultur Batak memang bertugas untuk menjaga orang tua mereka.

Ketiga anak laki-laki itu adalah Domu (Boris Bokir), si sulung yang tak mendapat restu cinta dari orang tuanya. Gabe (Lolox) si anak ketiga, perantau yang dianggap tak membanggakan orang tua, dan Sahat (Indra Jegel) si bungsu dari empat bersaudara yang lebih dekat dengan keluarga orang lain di perantauan.

Agar anak-anaknya pulang, Pak Domu dan Mak Domu bersandiwara seolah tengah diterpa konflik hebat dan hendak bercerai. Sandiwara itu pun berhasil dan memancing ketiga anaknya pulang untuk mencoba 'mendamaikan' kedua orang tua mereka, supaya mengurungkan niat untuk bercerai.

Film drama keluarga ini hadir dengan kisah yang hangat dan menyentuh, tapi tetap dibalut komedi segar yang menghibur. Secara keseluruhan, film Ngeri-Ngeri Sedap dibintangi oleh Boris Bokir, Gita Bhebhita, Lolox, Indra Jegel, Tika Panggabean, Arswendi Bening Swara, dan Indah Permatasari.



Editor: Rachma Amalia