Punya Properti Nganggur? Bisnis Coworking Space Yuk!

Contoh bisnis coworking space (Ilustrasi: Canva)

Like

Banyaknya perusahaan yang menerapkan kebijakan wfh menciptakan satu peluang usaha baru, yaitu Coworking Space. Apa itu coworking space dan bagaimana peluang usahanya?

Datangnya pandemi Covid-19 memang benar-benar mengubah banyak hal dalam kehidupan bermasyarakat. Mulai dari adanya social distancing hingga kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (wfh).

Kebijakan wfh menjadi salah satu yang paling populer dan dampaknya paling besar. Dengan sistem kerja wfh, perusahaan dapat menghemat uang operasional sedangkan karyawan dapat menghemat waktu tempuh bekerja.

Pandemi yang muncul lebih dari 2 tahun yang lalu di Indonesia kini sudah mereda. Orang-orang sudah mulai terbiasa tidak menggunakan masker lagi. Pemerintah juga sudah mulai mewajarkan kegiatan yang mengumpulkan massa.

Meski begitu, banyak perusahaan yang masih menerapkan sistem kerja wfh. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Mark Dixon, pendiri dan CEO IWG, perusahaan penyedia ruangan kerja fleksibel.


Riset tersebut menunjukan 90 persen karyawan mengatakan bahwa mereka menginginkan fleksibilitas untuk kapan dan dimana mereka bekerja. 

Baca Juga: Kerja Remote Lebih Praktis, Bisa Hemat 72 Menit per Hari

Ini membuat banyak kantor yang mengadopsi sistem kerja hybrid dan fleksibel. Solusi bekerja dengan cara campuran, menurut Dixon, dapat memberikan penghematan dan memastikan stabilitas ekonomi untuk klien korporat. 

Cara seperti ini juga menguntungkan pemilik properti. Daripada properti kosong tanpa difungsikan, lebih baik disewakan menjadi ruang kerja atau kini disebut juga dengan coworking space.
 

Tips Bisnis Coworking Space


Perusahaan yang menerapkan sistem kerja hybrid biasanya belum memiliki kantor tetap. Apalagi startup-startup yang masih baru berjalan.

Keadaan tersebut bisa dimanfaatkan orang-orang yang memiliki properti untuk membuka usaha coworking space.
 

1. Riset di Domisili


Sebelum memulai bisnis coworking space, hal yang harus dilakukan adalah melakukan riset. Cari tahu apakah telah ada bisnis serupa di daerah atau kota kamu.

Jika ternyata sudah ada, cari tahu juga coworking space seperti apa yang dijalankan. Apakah skala kecil atau dikhususkan sebagai kantor bagi perusahaan-perusahaan.

Setelah melakukan riset, kamu bisa menentukan visi dan konsep seperti apa yang tepat untuk coworking spacemu. 
 

2. Tentukan dan Fokus pada Niche


Niche adalah target pasar yang spesifik dalam kegiatan bisnis. Dalam bisnis coworking space tentunya ada banyak target pasarnya. Mulai dari pelajar atau mahasiswa hingga perusahaan.

Baca Juga: Mungkinkah Indonesia Menyusul 4 Hari Kerja Seperti AS?

Setelah menentukan niche yang paling tepat, kamu bisa mengonsep coworking spacemu sesuai dan berfokus pada niche tersebut.

Misalnya niche bisnismu adalah pekerja yang wfh, maka kamu bisa menyediakan kubikel-kubikel yang lengkap menyediakan stop kontak hingga akrilik pembatas.

Atau jika niche bisnismu adalah perusahaan maka kamu bisa membuat ruangan kantor yang besarnya beragam, mulai dari 10 hingga 50 orang dengan desain dan fasilitas persis seperti kantor.
 

3. Fasilitas dan Furniture yang Sesuai


Coworking space akan digunakan target pasar dalam waktu yang lama. Sehingga kenyamanan menjadi salah satu aspek penting yang mereka pertimbangkan.

Pilihlah barang-barang yang kuat dan menunjang kenyamanan dalam bekerja. Semakin lama orang menghabiskan waktu di coworking spacemu maka semakin baik untuk bisnismu.

Sediakan juga fasilitas lain seperti dispenser air minum, pantry, dan alat masak sederhana seperti microwave. Itu akan membuat konsumen betah dan memperpanjang waktu menyewa coworking space.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung