Menilik Bisnis Kos-Kosan Milik Tjokroaminoto!

Indekos milik Tjokroaminoto yang kini menjadi Museum H.O.S. Tjokroaminoto (Sumber gambar: letsgo2museum.com)

Like

Zaman boleh saja kian pesat, namun sepenggal cerita sejarah jangan dilupakan begitu saja dengan cepat. 

Saksi bisu dari sejarah bisa lahir di mana saja, salah satunya ada di sebuah rumah kos sederhana yang berada di Kampung Peneleh, Kota Surabaya.

Meskipun sederhana, kos tersebut jadi tempat bertukar pikiran para tokoh revolusioner bangsa Indonesia kala itu.

Pemilik dari kos-kosan tersebut nyatanya juga merupakan tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia. Ia adalah Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang dikenal juga sebagai “Raja Jawa Tanpa Mahkota”.

Baca Juga: Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan Di Tahun Pertama Bisnismu!

 

Serba-Serbi Usaha Kos-Kosan Tjokroaminoto

Usaha kos-kosan dari pemimpin organisasi Serikat Islam (SI) bermula pada tahun 1912 silam. Bersama dengan istrinya, Raden Ayu Soeharsikin menyulap sebagian rumahnya untuk ladang bisnis.


Ide tersebut tercetus karena Tjokro sendiri sering menjadikan rumahnya sebagai tempat belajar murid-muridnya dari organisasi yang ia pimpin.

Tjokro pun berinisiatif untuk menyewakan kamar-kamar di rumahnya. Tak disangka, bisnis indekos miliknya laris manis. 

Kebanyakan yang menyewa di sana adalah siswa-siswa yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah bergengsi pada zaman kolonial Belanda seperti Hoogere Burgerschool (HBS) dan Middelbare Technische School (MTS).

Selain jaraknya yang tak jauh dari sekolah, kos milik Tjokro juga terkenal dengan harganya yang sangat murah. Hanya merogoh kocek 11 rupiah, bisa mendapatkan kamar kos dengan fasilitas tempat tidur beralaskan tikar pandan.

Walaupun beralaskan tikar, selama tinggal di kos milik Tjokro tidak akan kelaparan. Setiap menyewa kamar pasti sudah termasuk dengan biaya untuk makan.