Mending Punya Bisnis Patungan atau Sendiri? Ini yang Perlu Kamu Perhatikan

Business Partner - Canva

Like

Ketika kamu makan di restoran bareng sama teman, kamu lebih suka patungan atau bayar sendiri?

Patungan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai kegiatan bersama-sama untuk membeli, menyewa, dan sebagainya. Konsep patungan biasa dilakukan pada saat makan bareng, menyewa kendaraan atau rumah, dan beli kado untuk teman.

Namun, ternyata patungan juga bisa dilakukan dalam berbisnis lho. Lalu, mending punya bisnis patungan atau sendiri aja ya?
 

Pembagian Hasil Bisnis

Suatu usaha atau bisnis rupanya bisa dijalankan secara patungan. Kamu bisa mengajak teman, saudara atau siapapun yang kamu percaya untuk merintis usaha bersama.

Dari sisi permodalan, jelas bisnis dengan konsep patungan ini akan lebih menguntungkan karena kamu enggak menanggung modalnya sendirian. Selain itu, kamu jadi punya partner untuk merancang dan menjalankan bisnismu.

Namun, karena bisnis ini dibangun dengan modal bersama, sudah pasti hasilnya harus dibagi-bagi dengan partner bisnis kita dong?


Dilansir dari laman Finansialku, umumnya, bagi hasil untuk bisnis patungan dihitung berdasarkan pembagian dengan porsi tetap (fixed equity split). Misalnya, porsi modal kamu 70 persen dan partner kamu 30 persen, maka bagi hasilnya menyesuaikan porsi modal tersebut.

Selain dengan porsi tetap, pembagian hasil bisa menggunakan metode porsi saham dinamis (dynamic equity split). Dengan metode ini, kamu bisa membagi hasil bisnis dengan menyesuaikan kontribusi kayak tanggung jawab (jabatan), modal, lisensi, waktu, dan lain sebagainya yang sudah disepakati secara bersama.

Jika usaha sendiri, kamu enggak perlu ribet untuk mengatur bagi hasil. Kamu bisa menikmati hasil dari bisnis yang kamu jalani sendiri, meskipun kadang harus pusing sendiri menghadapi berbagai tantangan bisnis yang ada.