Gempa Megathrust Melanda: 5 Pilihan Terbaik untuk Melindungi Aset Kamu

5jenis investasi bisa menjaga dana finansial dalam menghadapi bencana. (Sumber: Pexels)

Like

Gempa bumi, terutama megathrust, adalah ancaman nyata yang selalu mengintai. Selain mempersiapkan diri secara fisik, perlindungan aset finansial juga sangat penting.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan investasi yang tepat. Namun, di tengah ketidakpastian bencana, investasi apa yang paling aman?

 

Mengapa Investasi Penting Saat Menghadapi Bencana?

  • Sumber Dana Tambahan: Investasi yang tumbuh seiring waktu dapat menjadi sumber dana tambahan saat terjadi bencana, untuk keperluan perbaikan rumah, biaya hidup sehari-hari, atau memulai usaha baru.
  • Pelindung Nilai: Beberapa jenis investasi dapat melindungi nilai aset Kamu dari inflasi yang sering terjadi pasca bencana.
  • Diversifikasi Risiko: Dengan menyebarkan investasi ke berbagai instrumen, risiko kerugian dapat diminimalisir.

Baca Juga: Gempa Megathrust Mengintai: 5 Trik Cerdas Mengelola Keuangan Sebelum Bencana

5 Jenis Investasi Aman di Tengah Ancaman Gempa

1. Deposito

  • Kelebihan: Bunga tetap, modal terjamin, dan mudah dicairkan.
  • Kekurangan: Tingkat bunga yang ditawarkan umumnya lebih rendah dibandingkan investasi lainnya.
 

2. Obligasi Pemerintah

  • Kelebihan: Risiko gagal bayar sangat rendah, bunga tetap, dan likuiditas tinggi.
  • Kekurangan: Tingkat bunga umumnya lebih rendah dibandingkan saham.
 

3. Reksa Dana Pendapatan Tetap

  • Kelebihan: Diversifikasi portofolio, dikelola oleh manajer investasi profesional, dan cocok untuk investor pemula.
  • Kekurangan: Terkena risiko pasar, meskipun lebih rendah dibandingkan saham.
 

4. Emas

  • Kelebihan: Melindungi nilai aset dari inflasi dan sering dijadikan sebagai safe-haven saat terjadi krisis.
  • Kekurangan: Harga emas bersifat volatil dan membutuhkan biaya penyimpanan.
 

5. Properti

  • Kelebihan: Aset fisik yang dapat memberikan penghasilan sewa, nilai properti cenderung meningkat dalam jangka panjang.
  • Kekurangan: Likuiditas rendah, biaya perawatan tinggi, dan risiko kerusakan akibat gempa.