BuyOrBye: Terus Turun Setelah Terbang Sejak Awal 2021, Ada Apa dengan Saham FILM?

Ada Apa dengan Saham FILM Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Ada Apa dengan Saham FILM Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like
PT MD Pictures Tbk. menjadi sorotan sejak awal tahun. Bukan karena produksi film atau sinetron barunya, perusahaan dengan kode FILM itu kinerja sahamnya meroket sejak awal tahun 2021 lho!

Berdasarkan catatan Bisnis, saham FILM telah melonjak hingga 190 persen sejak awal tahun 2021. Bahkan, dari data RTI Business, selama sebulan belakangan, saham FILM menguat 54,07 persen.

Memang sih, kalau berdasarkan laporan keuangannya di kuartal I/2021, FILM mengalami peningkatan kinerja dari sebelumnya. Pendapatan FILM sepanjang periode tersebut mencapai Rp60,96 miliar.

Dibanding periode yang sama di tahun 2020, pendapatan FILm ternyata meningkat 107,65 persen lho! Diketahui pada kuartal I/2020, pendapatan FILM hanya mencapai Rp29,35 miliar.

Laba bersih FILm pun ikut membaik dengan mencapai Rp18,13 miliar. Perolehan tersebut bahkan jadi yang tertinggi selama tiga tahun terakhir lho.

Apalagi, di periode yang sama di tahun 2020, FILM malah rugi Rp8,99 miliar! Enggak cukup sampai di situ, hingga akhir tahun 2020, FILM rugi Rp56,95 miliar.

Hal itu dipicu oleh terjunnya pendapatan FILM hingga lebih dari 50 persen. Bahkan, kinerja FILM sepanjang 2020 bisa dibilang jadi yang terburuk sepanjang melantai di bursa lho.

Seperti yang kita tahu nih, industri perfilman menjadi salah satu yang paling terdampak akibat adanya pandemi Covid-19. Enggak heran kalau sejumlah perusahaan di bidang tersebut mengalami kinerja rugi, tak terkecuali MD Pictures.

Namun, FILM mencoba peruntungan lain dengan ekspansi ke film digital lewat sejumlah layanan video on demand.

Diketahui dari Bisnis, sejak pertengahan kuartal keempat tahun 2020 hingga saat ini, MD Pictures telah berhasil menyepakati hak siar sejumlah film dengan beberapa platform seperti Disney+ Hotstar, WeTV, Iflix, Viu, Netflix, Video.com, Migo, dan Telkomsel Maxtream.

Di sisi lain, liabilitas atau utang FILM juga bertambah nih, Be-emers. Di kuartal I/2021, tercatat liabilitas FILM sebesar RP44,71 miliar, lebih besar dari akhir tahun 2020 yakni senilai Rp21,99 miliar.

Tercatat, naiknya liabilitas FILM berasal dari utang ke pihak ketiga, utang pajak, dan uang muka penjualan.

 

Ada Apa dengan Saham FILM Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Ada Apa dengan Saham FILM Illustration Web Bisnis Muda - Canva

 

Saham FILM Tiba-Tiba Redup

Sayangnya, saham euforia saham FILM ternyata enggak berlangsung lama. Pasalnya, saham FILM justru malah mulai meredup beberapa waktu terakhir nih, Be-emers.

Pada perdagangan Selasa (13/4), saham FILM bahkan terjun hingga 6,67 persen! Berdasarkan data dari RTI Business, selama sepekan terakhir, saham FILM telah terjun hingga 9,40 persen lho.

Pada penutupan perdagangan Rabu (21/4), saham FILM kembali terkoreksi 4,35 persen ke level 550. Bahkan, hingga akhir sesi I perdagangan hari Kamis (22/4), saham FILM masih berada di zona merah dengan penurunan hingga -3,64 persen ke level Rp530.
 
Total Aset FILM
31 Maret 2021
PER Harga Saham 22 April 2021
Rp1,39 Triliun 69.48x Rp530 [-3,64%]
(sesi I perdagangan)
Sumber: RTI Business



Duh, kenapa bisa redup terus ya saham FILM? Padahal kan, kalau dilihat dari kinerjanya, FILM sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Apakah saham FILM sudah kelar "digoreng" sama bandar ya? Hehe
Pertanyaan 1 dari 1

Sejauh ini, kamu masih tertarik buat BUY atau mending BYE saham FILM?

Card image cap