#BuyOrBye: DCII Disuspen Mulai Hari Ini, Bagaimana Saham Emiten Data Center Lainnya?

Data Center Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Data Center Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mulai hari ini (15/6) lho. Padahal sempat terjadi peningkatan harga yang signifikan pada saham DCII.

Penghentian sementara perdagangan saham DCII ini dilakukan dalam rangka cooling down. Bursa juga mengatakan suspensi ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan segala pengambilan keputusan investasinya, Be-emers.

Nah, lalu gimana dengan saham emiten data center lainnya? Yuk kita bahas perbandingannya!
 

DCII

Sebelum dikenakan suspensi oleh BEI hari ini, saham emiten penyedia layanan data center ini ditutup melesat 16,32 persen ke level Rp 50.250 per saham pada akhir perdagangan Senin (14/6) yang merupakan saham termahal saat ini, hingga mengalahkan saham BBCA (Rp 32.350).

Dalam sepekan terakhir, saham DCII telah menguat hingga 46,93 persen. Sementara itu dalam tiga bulan terakhir ini, saham DCII telah melesat 311,04 persen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dari Bursa Efek Indonesia, DCII mencatatkan pendapatan sebesar Rp 171,51 miliar sepanjang kuartal I/2021. Angka tersebut meningkat lho dibandingkan kuartal I/2020 yaitu Rp 137,68 miliar.

Padahal, beban pokok pendapatan juga tercatat naik dari angka Rp 62,55 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp 76,09 miliar pada kuartal I/2021.

Secara keseluruhan, laba bersih tahun berjalan DCII membukukan peningkatan signifikan, yakni dari Rp 31,08 miliar pada tahun 2020, menjadi Rp 48,05 miliar. Laba per saham pun naik dari Rp 15 juta per saham menjadi Rp 20 juta per saham, per kuartal I/2021.
 

EDGE

Selanjutnya, ada PT Indointernet Tbk. yang sahamnya meningkat 19,94 persen ke angka Rp 30.225 per lembar saham pada akhir perdagangan Selasa (15/6). Sepanjang pekan ini, EDGE menguat hingga mencapai 50,37 persen. Dalam tiga bulan terakhir, saham emiten teknologi ini melonjak naik hingga 156,69 persen.

Dilihat dari laporan keuangannya, EDGE membukukan peningkatan pendapatan, dari Rp 107,05 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp 126,44 miliar pada kuartal I/2021.

Beban pokok pendapatan EDGE juga turut naik menjadi Rp 92,80 miliar pada kuartal I/2021, yang sebelumnya berada di angka Rp 67,37 miliar pada kuartal I/2020.

Ternyata, besarnya beban pokok tersebut membuat laba bersih yang dimiliki EDGE menurun nih, Be-emers. Pada kuartal I/2020, laba bersih EDGE berada di angka Rp 30,79 miliar, sedangkan pada kuartal I tahun ini, laba bersihnya hanya mencapai Rp 20,93 miliar.

Laba per saham juga turun dari Rp 96 juta per saham di kuartal I tahun lalu, menjadi Rp 58 juta per saham pada kuartal I/2021.
 

MLPT

Nah, satu lagi nih Be-emers. Saham dari PT Multipolar Technology Tbk (MLPT). menurun 6,74 persen ke level Rp 4.290 setelah sebelumnya dikenakan suspensi oleh BEI pada Senin (14/6). Suspensi yang dialami MLPT juga terjadi karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan, sehingga perlu dilakukan penghentian sementara untuk cooling down.

Selama 1 minggu terakhir, saham dari MLPT menguat 80,25 persen. Sementara itu, peningkatan selama 3 bulan terakhir melesat 271,43 persen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dibuka Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi MLPT ini membukukan pendapatan sebesar Rp 556,93 miliar pada kuartal I/2021. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 48,1 miliar dibanding kuartal I/2020 yang hanya mencapai Rp 508,92 miliar.

Dari pos beban MPLT, tercatat naik dari Rp 440,37 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp 479,69 miliar pada kuartal I/2021.

Profit dari MLPT meningkat pada kuartal I/2021 menjadi Rp 28,13 miliar, yang sebelumnya berada di angka Rp 27,83 miliar pada kuartal I/2020. Di sisi lain, laba per saham MLPT turun dari Rp 18 juta per kuartal I/2020, menjadi Rp 17 juta di kuartal I/2021.
 
Emiten Total Aset
31 Maret 2021
PER Harga Saham
15 Juni 2021
DCII Rp 2,59 triliun 623.11x -
EDGE Rp 1,24 triliun 145.16x Rp 30.225 [+19,94]
MLPT Rp 2,41 triliun 63.57x Rp 4.290 [-6,74]
Sumber: RTI Business
Pertanyaan 1 dari 1

Jadi, kamu bakal BUY emiten data center yang mana nih?

Card image cap