Tekad Kuat CEO Louis Vuitton dalam Mengembangkan Bisnis Mewahnya

sumber: bisnis.com

sumber: bisnis.com

Like

Jika sebelumnya bercerita tentang kesuksesan miliarder wanita yang sukses dengan bisnisnya di dunia media, yaitu Oprah Winsfrey, kali ini kita akan bahas tentang salah satu miliarder yang merupakan pemegang saham utama Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH), yaitu Bernard Arnault.

Pengusaha kelahiran Roubaix, Perancis ini memang punya selera seni yang luar biasa. Kecintaannya akan seni dan ketertarikannya dalam memperkenalkan budaya Perancis dalam pasar global menggiringnya untuk bisa mengembangkan bisnisnya di bidang fahion mewah,

Bahkan, Arnault juga dicap sebagai salah satu pembuat mode dengan cita rasa terbaik di dunia. Hal ini lah yang mampu menggiringnya menjadi CEO perusahaan fashion kelas dunia dan juga beberapa merek terkenal lain yang juga dimilikinya

Berkat keahliannya tersbut, mengutip kesuksesan yang diraihnya melalui Bisnis.com, Arnault telah dinobatkan menjadi orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan bersih sebesar US$105,8 miliar versi Forbes. Bahkan banyak media yang sudah menyebutkan ia telah menggeser kedudukan Bill Gates dan menjadi orang terkaya kedua di dunia.
 

Belajar dari bisnis keluarga

Kesuksesannya ini tidak lain berasal dari keterlibatan dirinya dalam bisnis ayahnya, Jean Leon Arnault. Mengutip dari kisahnya dari Bisnis.com, semenjak lulus, dari kuliah Arnault aktif dalam perencanaan memperluas perusahaan ayahnya, yaitu Ferret-Savinel.

Ide pengembangan bisnis ayahnya ia tawarkan keika keluarga mereka terpaksa pindah dari Perancis ke Amerika pada tahun 1981. Arnault meyakinkan ayahnya untuk mengembangkan perusahaannya menjadi bisnis real estat di Amerika. Dan berkat ide tersebut, kekayaan keluarganya pun semakin bertambah.

 

Memulai bisnis di bidang fashion

Sukses mengembangkan bisnis real estat, pada tahun 1983 Arnault memutuskan kembali ke Perancis dan mulai terlibat dengan bisnis lainnya. Ia melihat ada peluang emas dalam bisnis insustri tekstil. Ia mengakuisisi perusahaan Boussac Saint-Frères yang saat itu sedang bangkrut.

Dari sinilah Arnault memulai bisnis barang mewah. Dari hasi akuisisi tersebut, ia memutuskan untuk menjual sebagian besar aset di sana dan hanya mempertahankan merek Christian Dior dan pusat perbeanjaan Le Bon Marché. Hingga akhirnya ia memutuskan menjadi CEO Dior.
 

Menjadi pemegang saham utama fahion kelas dunia

Sukses dengan brand Dior, Arnault mulai melirik  membeli saham LVMH. Pada tahun 1988 ia pun membentuk suatu perusahaan yang bekerja sama dengan Guinness PLC dan berinvestasi saham di LVMH.

Dengan keambisiusannya, Arnault terus menambah investasi dan kepemilikan sahamnya lebih banyak di LVMH. Hingga akhirnya pada tahun 1989, ia memiliki saham sebesar 43.5?n memiliki 35% hak suara. Arnault berhasil sebagai pemegang saham utama dan juga CEO LVMH.

Semenjak memiliki kendali dalam LVMH, Arnault terus melakukan pengembangan dengan berbagai brand lainnya. Ia memiliki tekad yang kuat menjadikan LVMH sebagai salah satu produsen barang mewah terbesar di dunia.

Berkat kemabisiusannya, ia berhasil menumbuhkan bisnis baru dan banyak mengakuisisi beberapa perusahaan lain, seperti Guerlain, Marc Jacobs, Sephora, dan masih banyak lagi.

Arnault memang tidak memiliki pengalaman di awal keterlibatannya dalam dunia bisnis. Tapi berkat semangatnya untuk selalu memunculkan ide baru dan memanfaatkan peluang yang ada, ia mampu meraih kesuksesan dalam mengembangkan berbagai usaha yang digelutinya.