Kelas Menengah Turun Kasta, Bagaimana Cara Menghadapinya? (Foto Freepik.com)
Likes
Menurut ekonom senior, Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, deindustrilisasi yang merupakan representasi dari kontraksi dari industry manufaktur terhadap produk domestic bruto (PDB) sudah merosot cukup tajam 10 tahun terakhir.
Pada kuartal I tahun 2014 masih menunjukkan 23.56% tetapi pada kuartal I tahun 2024 turun menjadi 19.28%
Efeknya deinustrilisasi yang menurun ini pekerja menengah turun.Kelas menengah Indonesia mengalami penurunan signifikan, dari 23% menjadi 21% menurut data Bank Dunia.
Penurunan ini mencerminkan tantangan yang lebih besar di tengah fenomena deindustrialisasi yang mempengaruhi ekonomi nasional. Artikel ini akan membahas dampak dari penurunan kelas menengah serta solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Dampak Deindustrialisasi
Salah satu pemicu utama penurunan kelas menengah adalah deindustrialisasi, yaitu penurunan kontribusi sektor industri dalam perekonomian.Efek dari deindustrialisasi termasuk berkurangnya lapangan pekerjaan formal yang berkualitas. Banyak pekerja terpaksa beralih ke pekerjaan informal yang seringkali kurang stabil dan berpendapatan rendah.
Baca Juga: Kelas Menengah Turun Kasta, Apa Penyebabnya?
Akibatnya, banyak pengusaha melakukan pemutusan hubungan kerja (layoff) untuk mengurangi biaya, yang semakin memperburuk situasi.
Pendapatan Kelas Menengah Terhimpit
Dengan berkurangnya kesempatan kerja di sektor industri dan ketidakstabilan pekerjaan informal, pendapatan kelas menengah mengalami tekanan. Banyak yang kini dianggap sebagai "aspiring middle class" atau kelas menengah yang berusaha, namun belum sepenuhnya mencapai kestabilan ekonomi.Kesejahteraan mereka terancam karena daya beli yang tak terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.