Paus Fransiskus Datang ke Indonesia: Intip Pesan untuk Tolerasi Beragama

Ilustrasi Paus Fransiskus dan Jemaat (Foto Freepik.com)

Ilustrasi Paus Fransiskus dan Jemaat (Foto Freepik.com)

Like

Paus Fransiskus, dalam kunjungannya ke Indonesia, khususnya ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa  Indonesia adalah negara kaya sumber energi dan alamnya, ditambah dengan Bhineka Tunggal Ika.  

Bhineka Tunggal Ika semboyan/simbol negara yang artinya  berbeda tetapi tetap satu.   Dalam aspek kepercayaan, ada  lima kepercayaan yang diakui negara. 

Hidup keberagaman agama ini harus dimaknai sebagai hal yang berbeda namun dalam hidup persatuan . Beliau juga menekankan pentingnya merajut kebersamaan meskipun ada perbedaan di antara kita.

Tema utama dari perjalanan apostolik Paus Fransisikus ke Indonesia adalah adalah iman, persaudaraan, dan bela rasa, yang menggambarkan betapa pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman.

Kunjungan Paus Fransiskus seringkali melibatkan diskusi tentang keberagaman dan bagaimana kita dapat merajut kerukunan meski memiliki pandangan yang berbeda. Prinsip "Bhineka Tunggal Ika" atau "Berbeda-beda tetapi tetap satu" mencerminkan nilai ini dengan sangat baik.


Baca Juga: Trending di Twitter, Apa Itu Xenophobia?

Dalam pandangan Paus, tidak ada kebenaran yang mutlak. Sebaliknya, kita perlu memahami dan menghargai pandangan orang lain, sembari menjaga sikap toleransi dan rasa hormat.

Pagi ini, tanggal 5 September 2024, Paus mengunjungi  Mesjid  Istiqlal bertemu dengan Imam Besar Masjdi Istiqlal Nasaruddin Umar dan tokoh lintas agama.

Awalnya Paus juga akan mengunjungi “Terowongan Persahabatan” terowongan yang menghubungan antara masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Santa Maria. Terowongan yang merupakan symbol kebersamaan dua agama.

Namun karena alasan kesehatan,  Paus menyampaikan beberapa hal yang penting yaitu pesan Paus Fransiskus tentang "Terowongan silaturahmi" dan Mesjid Istiqlal.

Arsitektur dari Mesjid Istiqlal, yang didesain oleh arsitek Friedrich Silababan, seorang Kristen. Dua pandangan dari agama yang menyatu untuk satu tujuan, persatuan.

Juga untuk terwowongan “Silahturahmi”, Pasus menggambarkan bahwa ada  dimensi orang yang sedang berjuang mencari kebenaran baik dari pihak Islam maupun pihak Katolik. 

Namun, perjalanan spiritual itu harus diakhiri dengan ruang saling hormat dan kepekaan rohani. Terowongan ini menjadi metafora untuk ruang di mana diskusi dapat berlangsung dengan damai, tanpa adanya perseteruan.