World Bank memberikan kategori berbagai negara berdasarkan kemampuan ekonominya, antara lain berdasarkan
Gross National Income (GNI) per kapita.
Berdasarkan GNI tersebut, World Bank mengategorikan dunia menjadi empat, yaitu low income (pendapatan kelas bawah) dengan pendapatan $1,085 per kapita per tahun, lower-middle income $1,086-4,255 per kapita per tahun dan upper-middle income $4,256-13,205 per kapita per tahun (pendapatan kelas menengah), dan high income (pendapatan kelas atas) lebih dari $13,206 per kapita per tahun.
Indonesia, berdasarkan data World Bank tersebut termasuk ke dalam pendapatan kelas menengah, dan sebaiknya segera keluar dari pendapatan kelas menengah tersebut, agar tidak terus-menerus terjebak di dalamnya.
Keluar dari Jebakan Pendapatan Kelas Menengah
Negara yang terjebak di pendapatan kelas menengah memiliki ciri-ciri antara lain upah tenaga kerja pekerja rendah, tenaga kerja kurang bahkan tidak terampil, manufaktur dengan nilai tambah rendah, dan sektor ekspor mengalami stagnasi.
Agar tidak terus terjebak di pendapatan kelas menengah, pemerintah harus melakukan kebijakan-kebijakan untuk melompat dari pendapatan kelas menengah menuju ke pendapatan kelas atas.
Ini juga harus didukung warga di negara tersebut, untuk sama-sama bekerja keras keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Usaha tersebut antara lain:
1. Kuasai teknologi. Teknologi dan Artificial Intelligence (AI) termasuk keniscayaan, sehingga setiap negara harus memanfaatkannya secara optimal. Pemanfaatan ini berfungsi untuk menyediakan tambahan energi dan mengoptimalkan efisiensi, bukan untuk menggantikan peran manusia.
Terus lakukan riset untuk menguasai dan mengembangkan teknologi. Ini yang dilakukan oleh beberapa negara di Asia seperti Jepang dan Korea untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Teknologi juga memungkinkan para pelaku bisnis mengembangkan pasar hingga ekspor.
2. Gaet investor. Salah satu faktor suatu negara terjebak pada pendapatan kelas menengah adalah tingkat investor yang rendah. Negara-negara yang mampu menggaet investor yang tinggi, seperti Malaysia dan Thailand mampu menghindari dari jebakan pendapatan kelas menengah.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.