Doom Spending: Fenomena Belanja Impulsif Gen Z yang Harus Diwaspadai

Like

3. Menunda Pembelian

Jika tergoda untuk membeli sesuatu, berikan waktu setidaknya 24 hingga 48 jam sebelum memutuskan untuk membeli. Ini akan memberi kita kesempatan untuk berpikir apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya dorongan impulsif sesaat.
 

4. Gunakan Metode Pembayaran Tunai

Menggunakan uang tunai saat berbelanja dapat membantu kita lebih sadar akan jumlah uang yang dikeluarkan. Ketika menggunakan kartu kredit atau metode pembayaran digital, kita sering kali kehilangan kontrol atas seberapa banyak yang telah dibelanjakan karena tidak melihat langsung uang yang keluar.
 

5. Batasi Paparan Iklan

Kurangi eksposur terhadap iklan, baik di media sosial maupun di televisi. Menonaktifkan notifikasi dari aplikasi belanja online atau berhenti mengikuti akun-akun yang sering menawarkan diskon bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi godaan belanja.

Baca Juga: Loud Budgeting, Pengelolaan Keuangan yang Populer di Kalangan Gen Z
 

6. Fokus pada Tujuan Keuangan

Tentukan tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung untuk dana darurat atau berinvestasi. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita bisa lebih termotivasi untuk mengendalikan pengeluaran dan menghindari belanja impulsif.
 

7. Cari Aktivitas Pengganti

Alihkan perhatian dari kebiasaan belanja dengan melakukan aktivitas yang lebih produktif dan bermanfaat, seperti berolahraga, membaca buku, atau mengembangkan hobi baru. Aktivitas ini tidak hanya membantu menjaga kesehatan mental, tetapi juga dapat mengalihkan keinginan untuk belanja.

 

Doom Spending: Masalah Global yang Harus Diwaspadai

Menariknya, doom spending bukan hanya masalah individu, tetapi sudah menjadi ancaman global. Generasi muda di seluruh dunia merasa terjebak dalam kebiasaan doom spending, terutama setelah pandemi COVID-19. Di mana stres meningkat dan belanja online menjadi lebih mudah diakses.


Di Indonesia sendiri, perilaku ini juga semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak muda. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan kritis terhadap kebiasaan belanja kita.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kita bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mencegah doom spending yang bisa berujung pada masalah keuangan jangka panjang.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung