Bagaimana Sistem Parenting yang Ada di Indonesia?

pola asuh di Indonesia untuk anak Indonesia. (sumber gambar: Freepik.com)

pola asuh di Indonesia untuk anak Indonesia. (sumber gambar: Freepik.com)

Like

Ilmu parenting adalah perjalanan hidup manusia secara universal dialami semua orang, tetapi memiliki cara pendekatan dan praktiknya dapat sangat bervariasi di berbagai budaya dan daerah yang majemuk.

Di Indonesia sendiri, negara yang memiliki tradisi yang kaya, beragam etnis atau suku, serta perkembangan modernisasi yang pesat terutama di kota-kota besar atau metropolitan, pola asuh memiliki karakteristik unik orang tua dalam mengasuh anaknya yang dipengaruhi oleh warisan budaya dari orang tua sebelumnya yaitu kakek dan nenek dan tantangan kontemporer.

Tulisan ini mencoba untuk mengkaji lebih dalam sifat pola asuh yang beraneka ragam di Indonesia, dengan menyoroti nilai-nilai tradisional atau bisa juga kearifan lokal, pengaruh modern seperti pendidikan dan lingkungan tempat tinggal, serta keseimbangan yang sulit dicapai oleh banyak orang tua di Indonesia.


Merangkul Warisan Budaya

Pola asuh di Indonesia sangat berakar kuat pada warisan budayanya, yang merupakan perpaduan antara praktik adat, ajaran agama Islam, dan pengaruh dari sejarah kolonial peninggalan Belanda.

Keluarga di indonesia adalah landasan masyarakat Indonesia, dan konsep "gotong royong" atau kerja sama timbal balik memainkan peran penting dalam pola asuh.

Keluarga besar sering kali tinggal bersama atau berdekatan, menciptakan lingkungan yang mendukung di mana tugas mengasuh dibagi sama rata.


Pendekatan kolektif ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan komunitas di antara anak-anak, mengajarkan mereka pentingnya ikatan sosial dan kolaborasi sejak usia dini terhadap keluarga.
 

Nilai-Nilai Tradisional

Di banyak keluarga Indonesia, nilai-nilai tradisional memainkan peran penting dalam pengasuhan anak. Rasa hormat kepada orang tua, kepatuhan terhadap norma-norma masyarakat, dan ajaran agama ditekankan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dari lahir hingga mati.

Orang tua sering kali menanamkan nilai-nilai ini melalui cerita, ritual, dan ajaran dari kedua orang tua dan kakek-nenek. Misalnya, ayah biasanya mengajarkan ritual adat kepada anak laki-laki mereka, sementara ibu dapat berbagi pengetahuan tentang keluarga dan masyarakat, yang memperkuat rasa identitas dan rasa memiliki.