Likes
Stres: Tekanan untuk Sukses di Era Modern
Meski didorong untuk mencintai diri sendiri, realitas kehidupan Gen Z sering kali diwarnai oleh tingkat stres yang tinggi. Banyak dari mereka merasakan tekanan yang sangat besar untuk berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, dari pendidikan, karier, hingga penampilan.Media sosial yang seharusnya menjadi ruang untuk mengekspresikan diri juga menjadi sumber perbandingan dan kecemasan, di mana standar hidup ideal sering kali tidak realistis dan sulit dicapai.
Teknologi yang seharusnya memudahkan hidup, justru menambah tekanan dengan harapan untuk selalu "terhubung" dan produktif.
Burnout menjadi hal yang umum terjadi di kalangan Gen Z, terutama ketika mereka mencoba menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan tuntutan akademis dan profesional.
Tidak hanya itu, isu-isu global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketidakpastian politik juga ikut memperburuk kecemasan generasi ini.
Media Sosial: Sumber Inspirasi atau Beban?
Bagi Gen Z, media sosial dapat bersifat menguntungkan sekaligus merugikan. Di satu sisi, platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memungkinkan mereka untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia, mengekspresikan diri, dan menemukan komunitas yang mendukung.Banyak influencer yang mempromosikan pesan self-love, body positivity, dan kesehatan mental yang memberikan inspirasi dan rasa nyaman.
Namun, di sisi lain, media sosial juga menjadi sumber kecemasan dan tekanan. Gen Z sering kali merasa harus memenuhi standar tertentu, baik dalam hal penampilan, gaya hidup, maupun pencapaian.
Fear of missing out (FOMO) adalah fenomena yang umum di kalangan anak muda ini, di mana mereka merasa harus selalu "ikut serta" dalam tren terbaru atau memiliki kehidupan yang terlihat sempurna di media sosial.
Akibatnya, perasaan tidak cukup baik atau tidak mencapai standar menjadi salah satu pemicu stres yang signifikan.
Baca Juga: Self-Reward setelah Gajian: Tren Gen Z Menghargai Diri di Awal Bulan
Menjaga Keseimbangan: Antara Self-Love dan Realitas Hidup
Menyeimbangkan antara self-love dan realitas hidup yang penuh tekanan adalah tantangan besar bagi Gen Z. Salah satu cara mereka menghadapi tekanan ini adalah dengan mencari keseimbangan antara kehidupan online dan offline.Banyak dari mereka mulai menyadari pentingnya membatasi waktu di media sosial, mengutamakan kesehatan mental, dan mencari kegiatan yang memberikan ketenangan, seperti meditasi, yoga, atau hobi kreatif.
Penting bagi Gen Z untuk menerapkan self-love yang realistis—menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan, serta tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
Memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan, juga menjadi langkah penting dalam mengurangi tekanan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.