Pinjol, Teman atau Musuh Anak Muda?

Pinjol bisa jadi penyelamat di saat darurat, tapi juga bisa jadi bencana kalau salah pilih.  (Pexels)

Pinjol bisa jadi penyelamat di saat darurat, tapi juga bisa jadi bencana kalau salah pilih. (Pexels)

Like
Pernah dengar istilah pinjol? Atau mungkin kamu sendiri pernah atau sedang menggunakannya? Pinjaman online atau pinjol memang lagi jadi tren di kalangan anak muda.

Prosesnya yang cepat dan mudah bikin banyak orang tergiur. Namun, tahukah kamu kalau pinjol bisa jadi teman yang setia, atau malah berubah jadi musuh yang menakutkan?


Pinjol: Si Penyelamat di Saat Darurat

Di satu sisi, pinjol bisa jadi penyelamat di saat kita lagi butuh uang cepat. Misalnya, saat laptop tiba-tiba rusak dan harus segera diganti buat kerja atau kuliah, atau saat ada biaya tak terduga yang harus dibayar. Dengan pinjol, kita bisa langsung dapat uang tanpa perlu repot mengurus banyak dokumen.


Pinjol: Jebakan Batman yang Menyeramkan

Namun, di sisi lain pinjol juga bisa jadi jebakan batman yang bikin kita terlilit utang. Bunga yang tinggi, biaya administrasi yang mahal, ditambah lagi dengan penagihan yang agresif bisa bikin kita stres dan kewalahan.

Belum lagi, jika kita nggak bisa membayar tepat waktu, bisa-bisa nama baik kita jadi jelek dan sulit untuk mendapatkan pinjaman lagi di masa depan.

Baca Juga: Pinjaman Online vs Kredit Bank, Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Usaha?


Kenapa Anak Muda Gampang Kena Jebak Pinjol?

  1. FOMO (Fear of Missing Out): Pengen punya semua yang lagi hits, takut ketinggalan tren, dan nggak mau kalah sama temen-temen.
  2. Gaya hidup konsumtif: Kebiasaan belanja yang berlebihan dan gaya hidup hedonis bikin kita terus-terusan butuh uang lebih.
  3. Kurangnya literasi keuangan: Banyak anak muda yang belum paham betul soal pengelolaan keuangan, sehingga gampang tergiur dengan iming-iming pinjol.
  4. Kemudahan akses: Pinjol sekarang udah gampang banget diakses, tinggal klik-klik aja di HP.