Uang yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mengganggu kesehatan mental. Sumber gambar: Adobe Express
Likes
Be-emers pernah dengar kata-kata bijak, “Letakkan dunia di tanganmu, bukan di hatimu.”?
Dari beberapa sumber, diketahui bahwa arti dari kata-kata bijak tersebut adalah dunia (harta) itu penting, untuk hidup. Tetapi, jangan berarti dimasukkan ke dalam hati dan dipikirkan secara berlebihan, karena akan membebani mental.
Nah, sebenarnya dari kata-kata bijak tersebut juga sudah dapat diambil kesimpulan, bahwa uang, harta, kekayaan, atau apapun istilah yang berkaitan dengan hal tersebut, berkaitan dengan mental.
Keterkaitan antara uang dengan mental juga diperkuat dari penelitian yang dilakukan oleh Komunitas Into the Light Indonesia tahun 2019, yang menunjukkan data bahwa lima faktor yang mengganggu kesehatan mental manusia hingga menyebabkan bunuh diri di Indonesia adalah: kesepian, perundungan, pelecehan seksual, masalah dengan orang tua, dan keuangan (terutama terlilit utang).
Jadi, keuangan menduduki peringkat kelima kasus bunuh diri di Indonesia. Itu pun tahun 2019. Padahal, saat ini kasus bunuh diri karena pinjol semakin banyak terjadi.
Selain itu, diketahui uang juga bisa mempengaruhi banyak hal. Uang bisa mempengaruhi keputusan, bisa mempengaruhi cara bersosialisasi, bisa mempengaruhi cita-cita, dan lain-lain.
Contoh, karena tidak adanya uang bisa menyebabkan seseorang membatalkan mengejar pendidikan yang tinggi sekaligus mengejar cita-cita. Atau karena tidak ada uang juga bisa menyebabkan seorang keluarga harus menunda memiliki buah hati terlebih dahulu karena ditentang oleh keluarga besar. Pernah dengar hal itu?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.