Tips Mengelola Keuangan agar Mental Tetap Sehat

Like

2. Kelola Uang dan Gunakan Secukupnya

Berani melihat keuangan diri sendiri secara transparan, meliputi seluruh penghasilan hutang dan pengeluaran secara keseluruhan adalah langkah awal untuk mengelola keuangan. Buat keputusan penggunaan uang berdasarkan keuangan yang ada bukan buat keputusan berdasarkan kebutuhan adalah langkah kedua.

Untuk melakukan ini, perlu menentukan skala prioritas, dimulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Sesuatu yang harus dibeli karena kalau tidak dibeli kita tidak bisa hidup maka itu disebut kebutuhan primer.

Kebutuhan primer ini antara lain makanan, rumah untuk tempat tinggal, pakaian, kemudian bensin untuk transportasi yang digunakan untuk bekerja, dan lain-lain. Selain kebutuhan ini, maka akan masuk kebutuhan sekunder dan tersier.

Katakan tidak untuk beberapa orang atau beberapa hal yang tidak masuk anggaran kita termasuk langkah ketiga. Terutama jika memang tidak ada uang untuk itu. Hal ini karena akan menjadi beban mental dan emosional jika kita menanggung suatu beban yang di luar kemampuan anggaran finansial kita.

Selalu komunikasi jika akan mengambil resiko agar ada keputusan yang bijak merupakan langkah keempat. Misalkan tidak menggadaikan rumah untuk bisnis ataupun tidak menggunakan uang darurat untuk investasi dengan resiko yang tinggi.


Baca Juga: Keuangan vs Kesehatan Mental: Apa Dampaknya Bagi Generasi Muda?
 

3. Letakkan Sisanya

Jika dituruti, keinginan manusia tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, setelah mengambil secukupnya, letakkan sisanya. Disimpan untuk hari esok termasuk salah satu cara untuk meletakkan sisa.

Artinya tidak langsung dihabiskan saat itu juga. Disimpan untuk dana darurat dan disimpan untuk pendidikan anak yang lebih baik adalah contoh lain.

Menginvestasikan dana ke pihak lain, terutama pihak-pihak yang membutuhkan, tetapi tentu saja sudah teruji kredibilitasnya, juga contoh lain meletakkan uang. Investasi di perusahaan besar pun, kadang keuntungannya naik, kadang turun, kadang juga merugi. Jadi sama saja kan?

Menyisihkan sedikit uang untuk dana sosial juga contoh lain dari meletakkan uang. Ini bisa dilakukan dengan membantu orang lain secara langsung secara cuma-cuma, baik untuk konsumsi atau usaha. Atau, diserahkan kepada pihak lain agar pihak lain tersebut yang mengatur, mengelola, dan menyerahkan kepada yang membutuhkan.
 

4. Bersyukur

Kata “bersyukur” adalah kata yang paling tidak asing di telinga kita dan mungkin kita bosan mendengarnya. Namun menurut penulis, ini relate dan masuk akal dengan literasi keuangan yang sedang digemakan saat ini.

Sebab, yang salah itu bukan penghasilannya, tetapi cara mengelolanya. Seberapa pun besar penghasilannya, kalau pengelolaannya tidak benar, pasti tidak akan cukup. Jadi di sinilah kata “bersyukur” itu jadi relate.



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung