3 Faktor Keberhasilan Kelas Daring, Cek Sebelum Membeli

Pelatihan dan Kelas Daring Untuk Meningkatkan Skill di Dunia Kerja (Sumber Gambar: Pexels.com)

Pelatihan dan Kelas Daring Untuk Meningkatkan Skill di Dunia Kerja (Sumber Gambar: Pexels.com)

Like

Persaingan dunia kerja saat ini semakin lama semakin kompetitif. Bahkan, bukan hanya dunia kerja, dunia usaha secara luas sedang tidak baik-baik saja.

Banyak pemberitaan terkait pengangguran, bisnis yang gulung tikar, PHK besar-besaran. Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Di tengah kekacauan tersebut, jumlah penduduk usia produktif kita semakin lama semakin bertambah. Apabila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin tenaga produktif tersebut justru bisa menjadi kontraproduktif dan bisa memperburuk ekonomi kita. 

Tentu, bukan hal mudah untuk menyerap tenaga kerja yang membludak. Apalagi indsutrialisasi di Indonesia belum berkembang secepat belahan bumi lain.

Artinya, kembali lagi persaingan untuk mendapatkan pekerjaan ini semakin lama semakin kompetitif. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai jual para pekerja adalah meningkatkan skill dan kemampuan, salah satunya melalui pelatihan ataupun kelas daring.


Apa benar di tengah keributan ini, pelatihan dan kelas daring (online) masih bisa menjadi alternatif baik untuk meningkatkan skill dan kemampuan? Mari kita ulik sedikit.

Baca Juga: Mau Tambah Skill? Kelas Online Masih Relevan atau Udah Kuno?
 

Pelatihan dan Kelas Daring

Pelatihan dan kelas daring sebenarnya sudah ada sejak cukup lama bahkan mungkin setua perkembangan sosial media.

Meskipun, secara formal baru ada beberapa tahun ke belakang. Perlu kita ketahui bahwa pelatihan dan kelas daring ini memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu:
  • Model pembelajaran melalui video, modul, dan beberapa disertai diskusi dengan mentor
  • Terdapat kelas-kelas berbayar dan gratis tergantung penyedia jasa
  • Waktu pelatihan dan kelas beragam tergantung jenisnya
Berdasarkan 3 karakteristik tersebut, model pelatihan dan kelas daring ini terkesan hanya sekedar ada saja. Padahal, ini sangat tergantung pada pengajar, penyedia jasa, dan peserta.

Ketiga faktor tersebut memegang peranan penting untuk membentuk kelas yang bermanfaat.