Strategi Meningkatkan Nilai Jual Susu Sapi Perah

Strategi meningkatkan nilai jual susu sapi perah (Gambar: Depositphotos)

Strategi meningkatkan nilai jual susu sapi perah (Gambar: Depositphotos)

Like

Fenomena petani sapi perah yang membuang susu sebenarnya terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia, terutama saat harga susu rendah atau terjadi ketidakseimbangan dalam rantai pasokan.

Biasanya, ini terjadi karena para peternak menghadapi masalah seperti harga susu yang rendah, penolakan pabrik atau penurunan permintaan, krisis ekonomi atau kebijakan perdagangan serta masalah logistik atau pendistibusian. 

Di Jawa Timur dan Jawa Tengah, aksi protes para peternak sapi perah mendadak menjadi sorotan. Mereka mandi dalam susu dan membuang hasil perahannya begitu saja, hingga video-video aksi tersebut viral di media sosial.

Tindakan drastis ini bukan tanpa sebab. Para peternak mengungkapkan kekecewaan mereka, menuding industri lebih memilih menggunakan susu impor ketimbang hasil perahan lokal sehingga membuat harga susu dalam negeri semakin jatuh dan mengancam keberlangsungan usaha mereka.

Sebagai bentuk protes, peternak sapi perah pun memilih untuk membuang susu tersebut sebagai simbol ketidakpuasan terhadap kondisi yang mereka alami saat ini. Aksi ini dimaksudkan untuk menarik perhatian pemerintah atau pihak terkait agar memberi solusi yang lebih adil bagi kesejahteraan mereka.


Lalu bagaimana agar petani sapi perah di tanah air bisa bersaing harga di pasaran? Penyimpanan dan strategi penjualan yang tepat akan menjadi hal yang sangat penting agar harga susu perah dapat stabil dan memiliki nilai jual tinggi.

Baca Juga: Menyelamatkan Peternak Susu Sapi Lokal dari Impor: Upaya yang Bisa DIlakukan
 

Hal yang Bisa Dilakukan untuk Optimalisasi Potensi Susu Sapi

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan potensi susu sapi agar bisa bersaing dan memiliki harga jual yang tinggi.

1. Sistem Penyimpanan yang Tepat

  • Pendinginan Cepat: Setelah diperah, susu harus segera didinginkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Penyimpanan susu segar pada suhu sekitar 4°C atau lebih rendah sangat efektif untuk mempertahankan kualitas dan kesegarannya.
  • Penggunaan Tangki Penyimpanan Stainless Steel: Tangki berbahan stainless steel lebih higienis dan mampu menjaga suhu dingin lebih lama. Tangki yang dilengkapi pengaduk juga dapat mencegah penggumpalan lemak di susu.
  • Pengawetan dan Pasteurisasi: Untuk menambah daya tahan, susu bisa dipasteurisasi untuk membunuh bakteri patogen tanpa merusak nilai gizinya. Pasteurisasi juga memberi nilai tambah pada produk susu, sehingga harga jualnya bisa lebih tinggi.