PPN Naik 12 Persen, Bagaimana Dampaknya?

PPN Naik Jadi 12 Persen, Dampak pada Konsumen dan Pelaku Usaha (Sumber gambar: Freepik)

PPN Naik Jadi 12 Persen, Dampak pada Konsumen dan Pelaku Usaha (Sumber gambar: Freepik)

Like

Kalian pasti sudah dengar, nih, soal rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Kebijakan ini memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana dampaknya bagi kita sebagai konsumen, pelaku usaha, dan perekonomian secara keseluruhan? Yuk, kita bahas lebih dalam!  


Mengapa PPN Naik?

Kenaikan PPN ini bertujuan untuk memperkuat pendapatan negara. Seiring dengan kebutuhan belanja pemerintah yang meningkat, terutama untuk pembangunan infrastruktur dan program pemulihan ekonomi pasca-pandemi, pajak menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara.

Dengan menaikkan PPN, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada utang.  

Namun, apakah kebijakan ini hanya soal pemasukan negara? Tentu tidak. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan aspek-aspek lainnya.

Baca Juga: PPN Naik 12 Persen di 2025, Dampak dan Strategi Menghadapinya



Dampak Bagi Konsumen 

Be-emers, kenaikan PPN tentu akan memengaruhi harga barang dan jasa. Barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, pakaian, hingga jasa transportasi, kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Dampaknya, daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, bisa tertekan.  

Meskipun ada beberapa barang dan jasa yang dikecualikan dari PPN, kenaikan harga barang secara keseluruhan bisa memengaruhi pola konsumsi.

Beberapa dari kalian mungkin akan lebih selektif dalam berbelanja atau memilih produk alternatif yang lebih murah.  


Pengaruh pada Pelaku Usaha  

Bagi pelaku usaha, terutama UMKM, kebijakan ini bisa menjadi tantangan besar. Penyesuaian tarif PPN yang menyebabkan harga produk naik dapat memengaruhi keinginan konsumen untuk membeli. Sektor yang bergantung pada volume penjualan, seperti ritel, mungkin akan merasakan dampak paling besar.  

Namun, ada peluang bagi pelaku usaha untuk berinovasi, seperti memperkuat strategi pemasaran atau mencari cara untuk menekan biaya produksi agar harga tetap kompetitif.