3 Strategi yang Bisa Dilakukan BRICS Hadapi Ancaman Kenaikan Tarif AS

Like

Diversifikasi Pasar Ekspor dan Sumber Daya

Strategi kedua yang digunakan oleh negara-negara BRICS untuk menghadapi ancaman tarif adalah diversifikasi pasar ekspor dan sumber daya ekonomi.

Seiring dengan kebijakan tarif yang semakin ketat dari AS, negara-negara BRICS tidak hanya mengandalkan pasar Amerika sebagai tujuan utama ekspor mereka.

Sebagai contoh, China, yang sangat bergantung pada ekspor ke AS, mulai meningkatkan perdagangan dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa.

Selain itu, negara-negara BRICS lainnya, seperti India dan Brasil, juga memperluas pasar mereka ke negara-negara berkembang lain yang memiliki permintaan tinggi terhadap barang-barang mereka, seperti produk pertanian, tekstil, dan barang elektronik.

Diversifikasi pasar ekspor ini memberi BRICS lebih banyak fleksibilitas untuk menghindari ketergantungan pada satu negara besar seperti AS.


Bahkan, BRICS juga semakin memperkuat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah. China, misalnya, melalui Belt and Road Initiative (BRI), berusaha untuk membuka jalur perdagangan baru dan meningkatkan konektivitas antar negara-negara berkembang.

Di samping itu, negara-negara BRICS juga mulai mencari alternatif sumber daya yang lebih aman dari gangguan tarif.

Dalam hal ini, mereka berupaya untuk memperkuat sektor domestik mereka, mengembangkan industri lokal, serta memperkenalkan teknologi baru yang dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar global.

Diversifikasi sumber daya juga berarti pengurangan ketergantungan pada produk impor dari negara-negara Barat, yang bisa terpengaruh oleh kebijakan tarif AS.

Dengan langkah-langkah ini, negara-negara BRICS tidak hanya melindungi pasar domestik mereka, tetapi juga memperkuat daya saing mereka di pasar internasional, meskipun menghadapi tantangan tarif dari AS.

Baca Juga: Ancaman Trump Naikan Tarif Impor, Bagaimana Sikap Indonesia?
 

Meningkatkan Inovasi dan Teknologi dalam Sektor Industri

Strategi ketiga yang diterapkan oleh negara-negara BRICS adalah fokus pada peningkatan inovasi dan pengembangan teknologi dalam sektor industri mereka.

Peningkatan daya saing industri melalui inovasi dapat membantu negara-negara BRICS mengatasi dampak dari tarif yang dikenakan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya.

China, sebagai contoh, sudah menginvestasikan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi baru di berbagai sektor, termasuk teknologi informasi, robotika, dan energi terbarukan.

Dengan meningkatkan kapasitas produksi dan teknologi, negara-negara BRICS dapat mengurangi biaya produksi mereka dan menghasilkan barang yang lebih kompetitif, yang dapat diterima di pasar internasional meskipun ada tarif tinggi.

India juga tidak kalah dalam hal inovasi teknologi. Negara ini telah memfokuskan upayanya pada pengembangan sektor teknologi informasi dan perangkat lunak, serta meningkatkan ekspor produk-produk teknologi tinggi ke negara-negara yang bukan bagian dari AS dan Eropa.

Selain itu, sektor energi juga menjadi fokus utama negara-negara BRICS, yang banyak bergantung pada komoditas seperti minyak, gas, dan batu bara.

Dengan mengembangkan teknologi energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi energi, negara-negara BRICS berharap bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi dari negara-negara Barat yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan tarif AS.

Meningkatkan inovasi dalam sektor industri juga akan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kemampuan negara-negara BRICS untuk bersaing di pasar global.

Dengan demikian, inovasi teknologi bukan hanya menjadi alat untuk memperbaiki daya saing, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mengurangi dampak dari tarif yang dikenakan oleh AS.

Baca Juga: Jika BRICS Bikin Mata Uang Sendiri, Bagaimana Dampak dan Antisipasinya?
 

Kesimpulan

Ancaman tarif yang dikenakan oleh AS kepada negara-negara BRICS memang memberikan tantangan besar bagi perekonomian negara-negara berkembang ini.

Namun, negara-negara BRICS tidak tinggal diam.

Melalui tiga strategi utama—memperkuat kerjasama ekonomi di dalam blok BRICS, mendiversifikasi pasar ekspor dan sumber daya, serta meningkatkan inovasi dan teknologi—mereka berupaya untuk mengurangi dampak dari tarif AS dan memperkuat posisi mereka di pasar global.

Dengan terus memperkuat aliansi perdagangan antar negara BRICS dan memperluas pasar ekspor mereka, negara-negara ini dapat lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan pada AS.

Sementara itu, pengembangan inovasi dan teknologi juga membantu negara-negara BRICS untuk meningkatkan daya saing mereka dalam menghadapi ancaman tarif dari negara besar.

Ke depan, meskipun tantangan tetap ada, BRICS memiliki potensi besar untuk mengatasi ancaman tarif dengan strategi-strategi yang lebih berfokus pada kemajuan jangka panjang. #Mon-FridayDesember













---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung