
Likes
Di akhir Mei 2020 kemarin, sempat heboh tentang kabar salah satu asset management Bibit melalui produk reksa dana Sinarmas Asset Management yang disuspensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, sang co-founder Bibit Wellson Lo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden direktur saat itu.
Lalu, apakah produk reksa dana tetap aman buat jadi pilihan instrumen investasi kamu?
Tentu aja iya dong!
Salah satu investor kenamaan, Lo Kheng Hong, aja enggak takut buat tetap menempatkan reksa dana sebagai instrumen investasinya. Bahkan, dilansir dari Bisnis.com, sang Warren Buffet Indonesia itu menggunakan reksa dana buat menyimpan uang yang nantinya bakal dibelikan saham kembali.
Yang perlu kamu ingat, ketika berinvestasi, kamu pastinya enggak bisa lepas dari risiko. Namun, risiko itu juga bisa kok kamu minimalisir. Salah satunya dengan mengetahui cara yang bijak buat memilih produk reksa dana.
Lalu, apakah produk reksa dana tetap aman buat jadi pilihan instrumen investasi kamu?
Tentu aja iya dong!
Salah satu investor kenamaan, Lo Kheng Hong, aja enggak takut buat tetap menempatkan reksa dana sebagai instrumen investasinya. Bahkan, dilansir dari Bisnis.com, sang Warren Buffet Indonesia itu menggunakan reksa dana buat menyimpan uang yang nantinya bakal dibelikan saham kembali.
Yang perlu kamu ingat, ketika berinvestasi, kamu pastinya enggak bisa lepas dari risiko. Namun, risiko itu juga bisa kok kamu minimalisir. Salah satunya dengan mengetahui cara yang bijak buat memilih produk reksa dana.
Baca juga: 7 Jenis Instrumen Investasi yang Bisa Dimulai #DIRUMAHAJA
Waspada Imbal Hasil
Sama kayak produk investasi lainnya, reksa dana juga punya imbal hasil yang nantinya bisa dinikmati oleh investor. Namun, kayaknya kamu juga perlu waspada nih kalau ada yang menawarkan imbal hasil yang jumlahnya terlalu tinggi dan enggak masuk akal.
Soalnya, yang perlu kamu tahu nih, imbal hasil produk investasi itu tergantung dari kondisi pasar yang sangat dinamis juga. Jadi, jangan gampang tergiur sama imbal hasil yang lebay ya!
Soalnya, yang perlu kamu tahu nih, imbal hasil produk investasi itu tergantung dari kondisi pasar yang sangat dinamis juga. Jadi, jangan gampang tergiur sama imbal hasil yang lebay ya!
Riset dan Riset
Kalau kamu memang serius dan tertarik, coba deh kepo-in lebih dalam lagi informasi terkait reksa dana. Kamu bisa cari infonya di manajemen investasi atau di sejumlah situs terpercaya seputar ekonomi dan bisnis kayak Bisnis.com dan Bisnis Muda.
Jangan cuma dibaca-baca doang ya. Kamu juga mesti kritis soal informasi yang kamu dapat. Misalnya, info seputar portofolio aset dasar yang tercantum di fund fact sheet. Kamu bisa perhatikan portofolio investasi apa aja yang tercantum di produk reksa dananya.
Kamu juga bisa nih tanya-tanya langsung ke manajemen investasi atau agen penjual reksa dana terkait produknya. Pokoknya tanya deh sampai rasa kepo kamu terjawab tuntas. Jangan ragu!
Jangan cuma dibaca-baca doang ya. Kamu juga mesti kritis soal informasi yang kamu dapat. Misalnya, info seputar portofolio aset dasar yang tercantum di fund fact sheet. Kamu bisa perhatikan portofolio investasi apa aja yang tercantum di produk reksa dananya.
Kamu juga bisa nih tanya-tanya langsung ke manajemen investasi atau agen penjual reksa dana terkait produknya. Pokoknya tanya deh sampai rasa kepo kamu terjawab tuntas. Jangan ragu!
Manajemen Investasi Terdaftar di OJK
Jangan lupa, biar makin yakin, kamu juga wajib banget nih memastikan manajemen investasi tersebut sudah terdaftar secara resmi di OJK atau belum. Soalnya, kalau sudah terdaftar, pihak OJK otomatis bakal mengawasi transaksi dan gerak-gerik dari si manajemen investasi tersebut.
Komentar
22 Aug 2023 - 09:06
Cara investasi reksadana memang harus mengerti ilmunya juga, jangan asal taruh investasi. Soalnya, jangan sampai nanti jadi rugi dan menyesal di kemudian hari. Pilih yang betul-betul keinginan kita, bukan karena ikut-ikutan ya!
04 Jun 2020 - 18:56
Saya sependapat dengan poin mengenai riset dalam investasi reksadana. Reksadana biasanya punya prospektus dan fund fact sheet berkala yang menjelaskan pilihan investasi (paling tidak portofolio aset rangking 5-10 terbesar). Ketersediaan laporan tersebut merupakan amanat peraturan OJK, dan biasanya mudah diakses di website penerbit reksadana ataupun marketplace reksadana. Untuk reksadana yang didesain lebih risk-taking seperti reksadana saham, laporan-laporan tersebut akan sangat membantu proyeksi investasi ke depar.