4 Kiat Mengikuti No Buy Challenge 2025, Dijamin Bikin Keuanganmu Aman!

Jika be-emers penikmat media sosial, bisa jadi sudah mendengar tantangan terbaru oleh netizen Indonesia sebagai aksi protes kenaikan PPN 12% yaitu No Buy Challenge 2025.

Ajakan ini merupakan tantangan untuk seseorang agar tidak membeli barang atau jasa yang bukan merupakan kebutuhan primer selama tahun 2025, sehingga bukan berarti mengabaikan kebutuhan pokok yah, be-emers.

No buy challenge 2025 merupakan challenge yang mengiringi momen pergantian dari tahun 2024 ke 2025 ini sebenarnya bukan hanya sebuah bentuk protes, lebih dari itu memiliki pengaruh yang baik buat be-emers, seperti mengurangi sifat konsumtif terhadap barang atau jasa yang tidak terlalu diperlukan.

Tantangan ini membuat be-emers lebih bijak lagi sebelum membelanjakan uang yang dimiliki. Selain itu, fokus be-emers dalam membeli barang biasanya lebih pada kualitas dibandingkan pada kuantitas.

Hal-hal demikian melatih kemampuan kreativitas seseorang dalam menggunakan barang yang ada, pada akhirnya diharapkan kita mampu mencapai tujuan finansial yang benar dan sehat.


Baca Juga: No Buy Challenge, Tantangan yang Bisa Bikin Kamu Enggak Boncos di 2025

 

4 Kiat dalam Mengikuti Tantangan No Buy Challenge 2025

Agar bisa diperoleh manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sebaiknya be-emers melakukan 4 kiat berikut dalam mengikuti tantangan No Buy 2025, yaitu :

1. Buat Prioritas Kebutuhan Bulanan

Sebenarnya tanpa mengikuti tantangan ini pun semua orang wajib membuat catatan belanja kebutuhan bulanannya agar tidak terjadi besar pasak daripada tiang.

Apalagi saat be-emers memutuskan untuk mengikuti tantangan no buy 2025 ini menjadi hal utama yang harus dilakukan agar tau mana kebutuhan yang harus benar-benar dibeli mana yang tidak wajib dibeli.

List kebutuhan ini memudahkan be-emers untuk menyusun skala prioritas pastinya.

Baca Juga: Tahun Baru, PPN Baru: No Buy Challenge Apa yang Masuk Wishlist Kamu?
 

2. Maksimalkan Penggunaan Barang yang Sudah Ada

Menggunakan secara maksimal barang yang sudah dimiliki merupakan kiat terbaik untuk mengikuti tantangan ini, isitilahnya menghemat dengan memaksimalkan barang yang ada.

Misalnya, be-emers memiliki kendaraan yang baik-baik saja, bisa dipakai seperti biasa, hanya saja keluaran tahun 10 tahun yang lalu, sudah banyak yang ketinggalan dengan kendaraan yang keluaran terbaru.

Maka be-emers bisa menahan diri untuk membeli, cukup melakukan perawatan pada kendaraan yang ada saat ini karena masih bisa digunakan dengan maksimal. Ini sebagian contoh yah, be-emers, sebenarnya hal ini bisa diterapkan untuk hal-hal lain di sekitar kita.