Dampak Program Makan Siang Bergizi Gratis, Perlukah Dikaji Ulang?

Bekal Makan Siang (dumber: freepik.com)

Bekal Makan Siang (dumber: freepik.com)

Like

Kebijakan makan siang gratis untuk anak-anak sekolah menuai pro dan kontra sejak pertama kali dicetuskan oleh Presiden Prabowo dalam kampanyenya.

Saat itu yang ada dalam benak saya, wah.. lahan bisnis baru nih, baik untuk masyarakat umum khususnya vendor catering, maupun mafia anggaran yang ada di berbagai institusi.

Hal lain yang langsung terbersit dalam pemikiran maupun perbincangan adalah, bagaimana teknis pelaksanaannya nanti, apakah akan tepat sasaran? atau akan banyak penyelewengan?

Tidak jarang yang terjadi dalam skema-skema bantuan adalah ketidaktepan penyaluran, keterlambatan, dan ketidaksesuaian rencana dan realita, sehingga pada akhirnya kebermanfaatan bantuan ini tidak semaksimal yang diharapkan oleh pencetus ide yang niatnya sebetulnya sudah sangat mulia. 
 

Dampak Positif Program Makan Siang Bergizi Gratis

Kalau melihat dari sudut pandang positif, kebijakan ini menjadi berkah untuk anak-anak dari keluarga yang memang kurang mampu.

Mereka tidak perlu memikirkan uang jajan, menahan lapar saat teman yang lain membeli kudapan. Ketika tepat sasaran, dampak jangka panjangnya akan luar biasa.


Baca Juga: Program Makan Siang Gratis: Siapa yang Terdampak dan Bagaimana Implementasinya?

Anak-anak yang kurang maksimal dalam menyerap ilmu karena perut kosong akan bisa lebih berprestasi.

Bahkan saat uji coba di awal penetapan Presiden, beberapa anak yang mendapat makan siang justru tidak menghabiskan jatahnya dan dibawa pulang untuk diberikan kepada orang tua atau anggota keluarga yang lain. Ini membuktikan betapa kemiskinan masih menjadi PR utama pemerintah saat ini.

Namun, tidak sedikit masyarakat bahkan pakar yang melihat kebijakan ini dari sudut pandang yang berbada. Program MBG (Makan Bergizi Gratis) memiliki budget yang dirasa cukup minimalis untuk memenuhi kebutuhan gizi sekali makan.

Ketika diperuntukkan bagi yang benar-benar membutuhkan, misalnya yang orangtuanya kekurangan, atau untuk daerah yang akses kebutuhan pokoknya sulit, program ini memberikan manfaat yang sangat besar.