Jelang SNBP, Gimana Pilah Pilih Jurusan yang Tepat?

Memilih jurusan yang tepat melalui SNBP. Sumber gambar: Adobe Express

Memilih jurusan yang tepat melalui SNBP. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Be-emers ada yang lagi berjuang memilih jurusan berdasarkan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)?

Wah, semangat ya! Bisa dibilang, memilih jurusan sama dengan setengah dari perjuangan hidup. Ini karena dari jurusan tersebut yang secara umum digunakan untuk berkarir, menghabiskan sisa umur Be-emers.

Jadi jangan sampai salah pilih jurusan dan pilihlah jurusan yang terbaik versi Be-emers.
 

Kenalan dengan SNBP

SNBP merupakan pendaftaran kuliah dari jalur prestasi, atau yang sering kita kenal dengan berdasarkan nilai-nilai raport. 
 
SNBP ini sedikit memiliki perbedaan dari program sebelumnya, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), meskipun sama-sama menggunakan rapor. Hal ini karena adanya Kurikulum Merdeka Belajar.
 
Kurikulum Merdeka Belajar yang sudah diterapkan dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), adalah kurikulum yang tidak hanya mengedepankan prestasi-prestasi akademik, tetapi juga prestasi non akademik, seperti olahraga, seni, menulis, praktik sesuai jurusan, atau hal lain.
 
Oleh karena itu, melalui jalur SNBT itu, siswa yang akan mendaftar menjadi mahasiswa berhak mendapat nilai dari prestasi akademik minimal 50%.

Bisa juga bagi kamu yang mendapat nilai dari rangking prestasi non akademik maksimal 50?ri jumlah seluruh siswa.

Gimana Be-emers? Menurut penulis ini lebih adil sih, karena prestasi itu kan enggak cuma akademis ya?


Baca Juga: SNBP 2025, Strategi Pilih Jurusan Supaya Lolos!
 
 

Tips Pilah-Pilih Jurusan SNBP

Biar tidak terlalu bingung dan meminimalisir kesalahan dalam memilih jurusan, berikut adalah beberapa tips umum memilih jurusan lewat jalur SNBT.

1. Tidak melulu soal nilai tertinggi di bidang akademik 

Dari dulu, tidak bisa dipungkiri, hampir semua siswa memilih jurusan kuliah berdasarkan kriteria nilai-nilai tertinggi di bidang akademik.

Tidak salah menggunakan patokan nilai tertinggi di rapor di hanya seharusnya digabung dengan kriteria lain agar lebih tepat memilih jurusan. 
 
Nilai tertinggi juga bukan berarti bidang nilai tersebut yang harus didaftar oleh Be-emers. Misal, nilai tertinggi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan berarti harus mendaftar di guru IPA atau kedokteran, tetapi bisa juga mendaftar di bagian Teknologi Pangan, Teknik Kimia, bahkan akuntansi pun bisa.
 
 

2. Diskusi dengan orang tua

Setelah mengetahui nilai tertinggi, hal pertama yang harus Be-emers lakukan adalah komunikasi dengan orang tua.

Hal ini karena, di Asia terutama, alih-alih memberi kebebasan pada anak orang tua justru masih menyetir keinginan anak, dengan alasan agar menjadi yang terbaik.
 
Oleh karena itu, cobalah komunikasi sebaik mungkin dengan orang tua. Misalnya guru saat ini sudah tersedia melimpah dan saingannya terlalu banyak, apalagi guru umum seperti IPA.

Bidang lain juga menjanjikan karena perkembangan teknologi, dan yang pasti, kuliah di bidang lain pun bisa jadi guru khusus saat ini, terutama di SMK. Jadi kesempatannya lebih luas, jadi guru bisa, berkarir di bidang lain juga bisa.