Capsule Wardrobe vs Fast Fashion: Pilih Fashion Up to Date atau Kelestarian Lingkungan?

Fast fashion menawarkan kepuasan cepat dan instan serta capsule wardrobe mengutamakan keberlanjutan. Sumber gambar freepik.com

Fast fashion menawarkan kepuasan cepat dan instan serta capsule wardrobe mengutamakan keberlanjutan. Sumber gambar freepik.com

Like

Be-emers, sudah siap mengikuti tren fashion 2025 dan kira-kira mana yang lebih hits antara capsule wardrobe dan fast fashion
 
Capsule wardrobe vs fast fashion, dua gaya hidup kontradiktif ini mempunyai peluang yang sama untuk menjadi hits di tahun 2025 dengan melihat keterkaitannya dengan ekonomi hijau serta fenomena lipstik effect. 
 
Kedua tren tersebut mempunyai sisi-sisi yang menjadi sorotan di masyarakat. Fast fashion yang menawarkan kepuasan cepat dan instan serta capsule wardrobe yang mengutamakan keberlanjutan dengan memaksimalkan fungsi esensial. 
 

Apa itu Capsule Wardrobe?

Seperti yang kita ketahui capsule wardrobe adalah fashion dengan memanfaatkan pakaian-pakaian dengan sedikit item yang dapat di mix and match sehingga menciptakan tampilan baru yang fashionable.

Dimana gaya hidup ini sejalan dengan ekonomi hijau yang berkelanjutan dan tren hidup minimalis. 
 

Dampak Positif Capsule Wardrobe

Menerapkan capsule wardrobe sebagai gaya hidup mempunyai dampak positif bagi lingkungan ataupun keuangan individu itu sendiri, seperti:
 

1. Hemat energi dan biaya

Dengan menerapkan capsule wardrobe tentu kamu tidak memerlukan waktu untuk berbelanja dan mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan fashion. Sebab capsule wardrobe menjadikan belanja kamu terbatas pada produk berkualitas dan tahan lama. 
 
Hal ini sejalan dengan gaya hidup minimalis kamu tidak hanya menjadi lebih hemat tetapi kamu menjadi lebih kreatif, praktis dan serbaguna. 
 

2. Ramah Lingkungan

Seperti sudah disinggung sebelumnya, capsule wardrobe merupakan gaya hidup yang ramah lingkungan. Seperti yang telah kita ketahui sejak awal industri fashion sudah menghasilkan limbah seperti penggunaan pewarna pakaian dan zat kimia lainnya.

Namun, dengan mengkoleksi pakaian berkualitas dan jumlah terbatas maka kebutuhan fashion berkurang dan begitu juga dengan produk limbahnya. 
 
Be-emers, meskipun memiliki dampak positif, menerapkan gaya hidup ini mempunyai banyak tantangan. Baik dalam mengimbangi dinamika industri fashion serta godaan dari dalam diri sendiri seperti self reward, belanja impulsif karena banyaknya flash sale di berbagai ritel. 
 
 

Apa itu Fast Fashion?

Berkebalikan dengan capsule wardrobe fast fashion menawarkan inovasi tiada henti. Dinamika perubahan yang begitu cepat membuat konsumen selalu mengejar trend yang sama cepatnya.

Hal tersebut sejalan dengan inovasi pelaku bisnis industri fashion itu sendiri dalam mengimbangi kebutuhan fashion konsumen.

Hal tersebut mendorong pelaku industri menggunakan bahan baku berkualitas rendah dan berharga murah. Fenomena inilah yang dikenal dengan fast fashion. 
 

Dampak Fast Fashion

Di balik fashion yang murah, fashionable dan beragam, fast fashion memiliki dampak buruk yaitu sebagai berikut:
 

1. Gaya hidup tidak sehat masyarakat

Fast fashion mendorong masyarakat terjebak dalam fenomena lipstik effect, over konsumtif serta belanja implusif.
 

2. Meningkatnya limbah industri fashion

Bahan baku berkualitas rendah mengakibatkan pakaian cepat rusak dan pada akhirnya menumpuk di tempat sampah. 
 

3. Eksploitasi tenaga kerja

Untuk mengejar target banyak pelaku industri yang pada akhirnya mengeksploitasi tenaga kerja. Kondisi ekonomi yang buruk membuat tenaga kerja rela dibayar dengan upah yang rendah. 
 
 

4. Pencemaran Lingkungan

Baik proses dan hasil akhirnya fast fashion menghasilkan limbah yang merusak lingkungan.