Penyebab gen z merasa kesulitan menabung (Sumber gambar: Pexels)
Generasi Z, atau yang sering disebut Gen Z, merupakan generasi yang kini mulai mendominasi dunia kerja. Dengan karakteristik yang unik, mereka membawa pendekatan baru terhadap gaya hidup dan cara mengelola keuangan.
Salah satu isu menarik yang sering dibicarakan adalah bagaimana Gen Z mengatur gaji bulanan mereka di tengah kebutuhan hidup yang semakin kompleks, terutama dalam prioritas antara makanan, hiburan, dan tabungan.
Gaya Hidup yang Mengutamakan Pengalaman
Gen Z dikenal sebagai generasi yang menghargai pengalaman. Hal ini terlihat jelas dari kecenderungan mereka untuk mengalokasikan sebagian besar gaji mereka pada makanan dan hiburan.Tren kuliner kekinian, seperti food delivery, kafe tematik, dan restoran viral, menjadi magnet bagi Gen Z. Bagi mereka, mencoba makanan baru bukan hanya kebutuhan biologis, melainkan juga bagian dari eksplorasi gaya hidup dan kebahagiaan.
Selain makanan, hiburan juga menjadi prioritas yang tidak kalah penting. Dari langganan platform streaming hingga konser musik dan liburan singkat.
Baca Juga: Tips Mengelola Gaji UMR Supaya Hidup Lebih Nyaman
Gen Z cenderung berinvestasi pada pengalaman yang dapat memperkaya kehidupan sosial dan mental mereka.
Media sosial juga turut memperkuat tren ini, di mana berbagi momen bahagia dari aktivitas hiburan atau kuliner sering kali menjadi ajang personal branding.
Gen Z Merasa Kesulitan Menabung
Di sisi lain, kebiasaan ini sering kali membuat tabungan menjadi prioritas yang tersisih. Banyak Gen Z yang merasa sulit untuk menyisihkan uang untuk masa depan karena gaya hidup yang mereka jalani.Biaya hidup yang terus meningkat, ditambah dengan keinginan untuk menikmati hasil kerja keras mereka saat ini, menjadi tantangan besar dalam membangun kebiasaan menabung.
Namun, ada juga sebagian Gen Z yang mulai sadar akan pentingnya stabilitas finansial di masa depan. Mereka mulai mencoba berbagai metode pengelolaan keuangan, seperti alokasi gaji dengan metode 50/30/20 (50% untuk kebutuhan, 30% untuk hiburan, dan 20% untuk tabungan/investasi).
Beberapa bahkan mulai berinvestasi di instrumen sederhana seperti reksa dana atau emas digital sebagai langkah awal untuk mengamankan masa depan finansial mereka.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.