Be-emers, pecinta lingkungan dan ingin merambah dunia bisnis? Bisa kok keduanya berjalan beririsan, bahkan bisa menjadi peluang cuan.
Pasalnya masyarakat saat ini semakin sadar akan pentingnya keberlangsungan alam. Sehingga bisnis yang berbasis ESG semakin dicari dan menjadi trend di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Penasaran bagaimana menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dan berkesinambungan dan kira-kira bisnis apa yang beririsan dan mampu mengcover bisnis berkelanjutan ini? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Apa itu environmental, social, and governance (ESG) atau bisnis berkelanjutan?
Be-emers, dikutip dari Bisnis.com, Investasi berbasis berkelanjutan atau yang dikenal dengan istilah Environmental, Social and Governance (ESG) khususnya di pasar modal dilaporkan terus mengalami pertumbuhan.
Hal tersebut dilandasi oleh kesadaran masyarakat (investor) yang tidak hanya memikirkan keuntungan semata tetapi memperhatikan bagaimana dampaknya terhadap perusahaan dan lingkungan.
Perkembangan ini tentu patut kita dukung dan terus kembangkan, meskipun menunjukkan pertumbuhan signifikan masih ada investor dan perusahaan yang belum menerapkan ESG. Karena mereka tidak percaya bahwa ESG ini bermanfaat.
Untuk itulah kita harus terus mengkampanyekan hingga semakin menyebar dan menyeluruh. Sebab ESG bukan hanya tentang tanggung jawab moral terhadap lingkungan.
Akan tetapi berdasarkan kacamata ekonomi, bisnis yang berbasis ESG memiliki peluang lebih besar untuk jangka panjangnya, menarik dan memenangkan hati konsumen, terutama generasi muda yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.
Mengapa harus ESG?
Be-emers, ESG atau environmental, social, and governance adalah bentuk usaha yang semua aktivitasnya atau prinsip dasar pengelolaannya memenuhi standar lingkungan, sosial dan tata kelola.
Jadi berbasis ESG yang dimaksud mencakup tiga hal yaitu:
Lingkungan, artinya bisnis yang dijalankan tidak merusak lingkungan, justru sebaliknya bisnis tersebut mempunyai dampak positif terhadap lingkungan seperti menggunakan energi terbarukan, mengurangi emosi karbon atau mengelola limbah dsb.
Sosial, artinya bisnis tidak hanya memikirkan keuntungan bagi pemilik saja tetapi juga mensejahterakan pekerjaan dan juga masyarakat luas.
Tata kelola artinya manajemen pengelolaan berkelanjutan pada bagian internalnya. Seperti tata kelola yang berkaitan dengan kepemimpinan perusahaan, gaji eksekutif, audit, kontrol internal, dan hak pemegang saham.
Di samping itu ketika mengambil keputusan dibuat berdasarkan etika dan moral. Tidak terkait tindakan yang merugikan negara dan lingkungan.
Langkah-langkah Menjalankan Bisnis ESG
Be-emers, menjalankan bisnis yang berorientasi pada ESG, mempunyai banyak tantangan. Namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti berikut:
1. Memahami konsep ESG
Hal pertama yang harus dimiliki pembisnis itu sendiri adalah pemahaman konsep ESG. Di mana bisnis ini berfokus pada tiga hal utama yaitu lingkungan, sosial dan tata kelola.
2. Mengurangi Jejak Karbon
Tidak sedikit perusahaan yang memproduksi karbon di setiap operasinya. Namun sebaliknya bisnis ESG justru fokus mengurangi karbon emosi itu sendiri.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan efesiensi energi, transportasi ramah lingkungan, serta menggunakan sumber daya terbarukan
3. Menggunakan Prinsip 3 R
Menggunakan prinsip 3 R yaitu:
- Reduce: Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan kertas. Salah satu contohnya adakah beralih ke sistem digital dalam mengelola dokumen.
- Reuse: Manfaatkan kembali
- Recycle: Membangun sistem pengolahan sampah atau daur ulang baik secara internal atau bekerja sama dengan pihak lain dalam mengelola sampah atau limbah.
4. Meningkatkan kesadaran karyawan dan masyarakat sekitar
Melakukan pelatihan dan sosialisasi mengenai ESG serta melibatkan karyawan dan masyarakat secara langsung. Misalnya, program penghijauan atau memberikan insentif pada mereka yang mempunyai ide-ide kreatif mengenai keberlanjutan.
5. Mengutamakan Tata Kelola yang Baik
Memastikan semua proses bisnis mematuhi regulasi lingkungan dan tenaga kerja serta menghindari praktik-praktik yang merugikan komunitas lokal atau lingkungan.
Selain langkah-langkah tersebut di atas masih banyak hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk menjalankan ESG.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.