Tips Mencapai Resolusi Finansial dan Investasi di Tahun 2025, Yuk Terapkan!

Like

Tantangan Berinvestasi di Tahun 2025

Berikut adalah tantangan berinvestasi di tahun 2025 yang bisa kamu lakukan: 

Kenaikan PPN 

Kenaikan PPN yang ditunda hingga Februari 2025. Tetapi setelah Februari apa yang terjadi?  Kita harus “wait and see” bagaimana kebijakan PPN 12%.
 

Inlfasi Pangan

Dengan adanya Program Makan Gratis (MBG) kebutuhan bahan pangan pasti naik. Jika demam banyak, sedangkan supply kurang, biasanya harga pangan akan naik. Akhirnya inflasi .


Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Federal Reserve tidak jadi menurunkan suku bunga karena inflasi dan pengangguran sudah membaik. Mata uang dolar menguat secara masif.  

Investor asing kembali ke negaranya masing-masing. Kondisi Rupiah yang melemah itu mengakibatkan daya beli masyarakat bawah masih punya dana, karena adanya kebijakan insentif dari pemerintah. Sementara daya beli masyarakat menengah anjlok, karena tak mampu atasi inflasi sehingga mereka ambil uang dari tabungan.

Sementara untuk masyarakat kelompok atas tak terpengaruh karena  mereka dana yang besar dapat diinvestasikan di sektor yang menghasilkan cuan lebih besar.

Baca Juga: Strategi Cuan 2025: Wujudkan Resolusi Finansial dan Investasi
 

Strategi Mengatur Keuangan

Kembali kepada tujuan dari masing-masing individu, apakah tujuan finansial be-emers?  Ingin beli rumah, motor, ingin cepat pensiun.


Dengan tujuan yang pasti, Anda dapat mengelola dana keuangan dengan dua cara metode budgeting:
  1. Metode 50-30-20 adalah cara mengelola keuangan dengan membagi penghasilan bulanan ke dalam tiga kategori besar: 50% untuk kebutuhan pokok,  30% untuk keinginan dan 20% untuk investasi.
  2. Metode 80/20 adalah prinsip pareto yaitu hasil 80% itu berasal dari 20% . Jadi Anda perlu jeli untuk membagi porsi antara kebutuhan dan investasi.
Dalam bidang investasi seperti dijelaskan di atas, perlu menentukan tujuan finansial dulu. Lalu setelah ada tujuannya, sesuaikan dengan jangka waktu tujuan.

Misalnya untuk beli rumah perlu jangka waktu panjang,  cari produk investasi jangka panjang misalnya saham.  Saham bank besar seperti BNI, Mandiri, BRI dan BCA.

Sementara untuk tujuan biaya kesehatan, mencari investasi jangka pendek, misalnya pasif income Contohnya saham dengan dividen atau yield yang tinggi.





---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung