Sekantor dengan Pasangan, Apa aja Keuntungan dan Kekuranganya?

Keuntungan dan kerugian satu kantor dengan pasangan (Foto Freepik.com)

Keuntungan dan kerugian satu kantor dengan pasangan (Foto Freepik.com)

Like

Orang sering mengatakan bahwa jodoh  bisa bertemu di mana saja, kapan saja.  Jika ternyata jodohnya bertemu dengan teman sekantor, lalu menikah.  

Kadang-kadang mereka yang baru menikah tak pernah berpikir sejauh mana untung dan rugi punya pasangan sekantor.

Bagi yang belum tahu, larangan menikah dengan rekan kantor sebenarnya sudah diatur di dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Tetapi Undang-undang tersebut yang mengatur larangan menikah telah dihapus oleh Mahkamah Konsistusi melalui Putusan MK No.13/PUU-XV/2017.

Jadi secara hukum sudah tidak ada lagi halangan.  Tapi ketika pasangan yang menikah sekantor itu sudah berjalan memasuki tahun 3-5, terlihatlah beberapa tantangan yang harus dihadapi.


Misalnya, sebagai suami istri di kantor dengan jabatan suami lebih rendah dari istrinya, lalu ada teamwork yang harus dilakukan, terjadilah pekerjaan yang diberikan istri kepada suami.

Lalu teman-teman di kantor melihat ada yang aneh atau ada yang iri atas hasil kerja suami yang selalu dianggap benar, padahal teman melihatnya tidak benar.

Pahami dulu kelemahan dan keuntungan sepasang suami istri yang bekerja sekantor.

Baca Juga: Ketika Satu Kantor dengan Pasangan, Bagaimana Rasanya?


Keuntungan Punya Pasangan Sekantor

Berikut adalah punya keuntungan yang punya pasangan sekantor:

1. Semangat ke kantor

Bekerja sekantor dari rumah bisa sama-sama, transportasinya bisa bekerja sama, apakah naik mobil atau motor.

Tidak perlu berganti transportasi sendirian. Pulang juga bisa bersama-sama jika tidak ada meeting .  Menyenangkan dari segi berangkat dan pulang kantor.
 

2. Gampang bertemu

Interaksi mudah sekali terjadi karena sekantor. Jika ingin memberitahukan  tentang anak, bisa segera dikomunikasikan dan diselesaikan. Tidak perlu menunggu sampai ada waktu untuk bertemu.
 

3. Mendapatkan keuntungan dari perusahaan

Beberapa perusahaan multinasional memiliki persyaratan berikan insentif bonus bagi karyawan suami-istri yang berdedikasi tinggi dan performa kerjanya juga mencapai target yang ditentukan.
 

4. Merencanakan hari libur bersama

Jika ingin liburan bersama sekeluarga, suami mengajukancuti, demikian juga istri juga mengajukan cuti.  Dengan catatan suami istri itu tidak bekerja di satu unit kerja atau satu bagian kerja.


5. Saling menghargai
Bagi suami istri yang telah saling mengetahui seluk beluk pekerjaan suaminya atau istrinya bisa memahami mengapa suami sering lembur, atau mengapa istri juga harus bekerja di hari libur.  

Mereka mengetahui situasi dan kondisi kantor dengan terang benderang.