9 Cara Menyiasati PHK Massal, Hal yang Mesti Kamu Lakukan

Kena PHK, cara menyiasati dana darurat. Sumber gambar Adobe Express

Kena PHK, cara menyiasati dana darurat. Sumber gambar Adobe Express


Be-emers, badai Putus Hubungan Kerja (PHK) memang menjadi isu utama akhir-akhir ini, sudah terjadi, dan kemungkinan masih terus terjadi lagi.

Pun jika sudah punya dana darurat, bukan berarti sudah aman. Lalu bagaimana menyiasati dana darurat tersebut?
 

9 Cara Menyiasati PHK Massal, Ini yang Mesti Kamu Lakukan!

Berikut adalah beberapa tips jika kamu terkena PHK, Ini hal yang mesti kamu lakukan: 

1. Komunikasi

Mengkomunikasikan dana darurat itu penting, bahkan terhadap anak kecil. Bagi suami dan istri terkait pembagian tugas dan peran, karena mungkin akan sedikit lebih melelahkan fisik dan mental daripada sebelumnya.

Bagi anak, paling tidak beri pemahaman kepada mereka, bahwa mereka harus berhemat agar menjadi lebih baik.
 
 

2. Mulai cari pekerjaan baru

Ini harus dilakukan sejak pertama kali terjadi PHK atau sejak ada isu PHK, dan mulai menggunakan dana darurat.
 
 

3. Prioritaskan ulang kebutuhan

Sejak menggunakan dana darurat, Be-emers bisa mulai menulis ulang prioritas kebutuhan, dan menyingkirkan dahulu yang bukan kebutuhan mendesak. 
 
Misalnya jika dulu Be-emers menyediakan anggaran untuk membeli fashion, sebesar 15?ri gaji, sekarang tidak ada. 
 

4. Cari alternatif kebutuhan pokok

Untuk konsumsi, misalnya kebutuhan protein, bisa mengganti jenis protein hewani misalnya ikan, telur, ayam, dan daging diganti ke protein nabati misalnya kacang tanah, tahu, dan tempe. 
 
Jika harga ayam saat ini per seperempat kg Rp10.000,-, digantikan oleh tempe seharga Rp 3.000,- Be-emers bisa menghemat hingga 70%.
 

5. Hentikan dulu aktivitas sekunder

insight ini penulis dapatkan dari Youtuber Timothy Ronald, yang dia menyatakan bahwa ketika kondisi terjepit, dia tidak akan mengalokasikan dana untuk kebutuhan sekunder.


Misalnya kebutuhan sekundernya adalah jalan-jalan di akhir pekan dan makan di luar bersama di luar.
Tetapi karena menggunakan dana darurat, kebutuhan tersebut harus dipangkas minimal 50?hkan hingga 100%.

Artinya tidak ada jalan-jalan sama sekali, atau yang dulunya makan di luar 3x dalam seminggu sekarang tinggal 1x seminggu, bahkan kadang 1x per dua minggu.

Awalnya penulis ragu, bisakah ini dilakukan? 

Tapi ternyata bisa dilakukan. Justru lebih kreatif. Alih-alih jalan-jalan kegiatan akhir pekan bisa nonton bersama, baca buku bersama, main di belakang rumah, atau membuat kue bersama.

Dan untuk membuat kue bersama dapat manfaat kombo, 1) menghemat uang jalan-jalan, 2) kreativitas dan keahlian diri-sendiri dan anak meningkat, 3) menghemat uang jajan karena tidak perlu beli jajan di luar.