Perusahaan PHK Karyawan, Siapkah Dana Daruratmu? Inilah Strateginya

Dana darurat_freepik.com

Dana darurat_freepik.com

Like

Bagi dunia kerja saat ini penuh dengan dinamika, hari ini perusahaan masih berjalan lancar, tetapi bulan depan atau kapan pun bisa terjadi perubahan mendadak, perusahaan bangkrut, operasional tutup.

Ketika perusahaan tutup atau bangkrut, para karyawan pun akan kena PHK.  Seperti halnya dengan karyawan perusahaan start-up yang sedang mengalami “winter technology”.   Hampir semua perusahaan start-up meredup dan karyawannya kena PHK dalam waktu yang singkat.
Memang ketika PHK terjadi, ada yang mendapat pesangon apabila perusahaan masih memiliki dana yang likuid.  Namun, apabila perusahaan sudah bangkrut, tidak ada lagi dana untuk bayar pesangon karyawan.

Di saat yang genting itu,  para karyawan yang kena PHK tidak dapat mengandalkan uang pesangon saja, tetapi harus memiliki dana darurat.
Dana darurat atau emergency fund adalah pemenuhan aspek finansial di saat seseorang menghadapi situasi yang tidak terduga atau darurat . Contohnya seperti kehilangan pekerjaan, perbaikan mendesak properti, bahkan sampai kebutuhan medis (kecelakaan atau sakit keras) dan bencana (meletusnya gunung merapi, longsor ).

Kita dapat menyimpan dana darurat  yang paling aman dalam bentuk likuid seperti deposito berjangka, dana likuid dan dana likuid dalam pasar uang. Meskipun deposito berjangka dapat dicairkan sebelum jatuh tempo dengan pengenaan penalti, tetapi lebih dianjurkan agar memiliki dana likuid yang ada dalam tabungan yang mudah dicairkan kapan saja.  Juga dana di  pasar uang yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dan tinggal menunggu besok atau lusanya masuk ke rekening koran.  Hindari menginvestasikan dana darurat Anda dalam bentuk saham atau dana ekuitas.


Berapa besarnya dana darurat yang harus disiapkan?  Idealnya dana darurat yang harus disiapkan untuk mereka yang masih single atau jomblo adalah 3 x gaji terakhir.  Contohnya gaji terakhir Rp.6 juta maka kita harus punya dana darurat sebesar Rp.18 juta. Sementara untuk mereka yang sudah berkeluarga harus punya 6 x gaji terakhir, jika gaji terakhir Rp.6 juta artinya Rp.36 juta.

Cara Menghimpun  Dana Darurat
Panduan atau langkah untuk membantu Anda dalam mempersiapikan diri untuk dana darurat sebagai berikut ini:

1.Menciptakan kebiasaan menabung dari yang kecil dan bertahap
Suatu kebiasaan menabung dari gaji saat diterima bukan saat sisa akhir bulan. Begitu gaji diterima, hitung kemampuan untuk menyisihkan uang secara konsisten.  Sebagai contoh Anda bisa menyisihkan 10% setelah semua pengeluaran primer dihitung.  Segera tabung dana 10% itu ke tabungan Anda dan tidak boleh diambil lagi.  Dana ini khusus untuk dana darurat bukan dapat diambil kapan saja dibutuhkan.  
Secara bertahap, Anda bisa meningkatkan kemampuan menabung yang dulunya hanya 10?ri gaji menjadi 15% kemudian 20%.

2.Jadikan tabungan Anda otomatis
Menabung secara otomatis adalah cara termudah agar Anda tidak lupa memotong dana untuk dana darurat.  Hampir di setiap bank memiliki fitur automatic debit  dengan menentukan berapa jumlah uang yang akan didebit dari rekenign untuk tabungan  Anda.  Juga tentukan waktunya, setiap bulan atau dua bulan sekali.   Konsisten dengan jumlah yang cukup dapat menumbuhkan tabungan lebih cepat .  Tidak pusing memikirkan takut lupa menabung.

3. Memahami arus uang dan menyusun anggaran bulanan
Dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga, selalu ada transparansi untuk membuat anggaran bulanan.  Hitung pemasukan, hitung pengeluaran mulai dari kebutuhan primer hingga tersier. Dari anggaran itu dapat diidentifikasi mana yang tidak penting contohnya membeli kopi yang mahal, padahal cukup bisa buat kopi di rumah.  Semakin hari dapat mengurangi hal-hal yang tak penting sehingga Anda dapat menyisihkan ke dana darurat.

4.Mengelola utang dengan cermat
Diharapkan dalam kondisi ekonomi yang cukup sulit ini, tidak menambah beban berat dalam anggaran dengan berhutang.  Jika tidak memiliki uang, tidak perlu berhutang.  Bunga kredit mahal dan harus melunasinya secara bertahap menjadi beban berat sehingga tidak bisa menabung.

5.Cari Peluang penghasilan Tambahan
Jika Anda punya keahlian atau keterampilan di luar pekerjaan yang digeluti, gunakan waktu untuk .
  • Bekerja lepas untuk menambah penghasilan
  • Menjual barang yang tidak terpakai
  • Menentukan usaha sampingan saat momen tertentu misalnya Lebaran