Bagaimana jika Toleransi Makin Minim, Akankah Manusia Lebih Mudah Bersosialisasi?

Di era serba canggih, instant dan digital seperti saat ini, sadarkah jika generasi-generasi muda banyak yang mulai melupakan beberapa sifat-sifat dasar menjadi manusia yang bersosial. 

Padahal sifat-sifat dasar untuk menjadi manusia yang bersosial sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.

Karena dengan memiliki sifat-sifat dasar sosial bisa membantu generasi muda untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dunia, menciptakan hubungan yang baik antar individu, serta membangun masyarakat yang lebih adil, damai, dan berkembang.

Bisa dibayangkan jika mereka tidak memiliki empati, bagaimana cara mereka bisa merasakan atau memahami perasaan orang lain?  

Empati memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain pada tingkat emosional, dan ini adalah kunci dalam membangun hubungan yang saling mendukung.


Lalu yang kedua bagaimana jika mereka tidak memiliki sifat toleransi? Sebagaimana toleransi merupakan kemampuan untuk menerima dan menghormati perbedaan, baik dalam hal budaya, agama, atau pandangan hidup.
 

Bagaimana jika Tidak Ada Toleransi dalam Membangun Kehidupan Bermasyarakat?

Jika tidak ada toleransi seperti apa mereka akan membangun kehidupan bermasyarakat yang inklusif dan harmonis? 

Lalu sifat saling menghargai, apa jadinya jika mereka tidak bisa menghargai orang lain seperti dari sisi waktu yang mereka berikan, usaha yang mereka lakukan, hingga ide dan pendapat mereka?

Tentunya mereka akan membangun interaksi yang buruk karena merasa paling superior, padahal kita semua tahu bahwa  saling menghargai adalah pondasi dari hubungan sosial yang sehat.

Sifat dasar lainnya yakni cara berkomunikasi yang tentu memiliki aturan dasar. Komunikasi merupakan kemampuan untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi dengan jelas kepada orang lain.

Jika mereka tidak bisa membangun komunikasi yang baik tentunya kehidupan bersosial mereka akan menghasilkan hubungan yang tidak bagus dan kemungkinan sering terjadi kesalahpahaman.