Be-emers, apakah kamu tinggal di kota yang sama dengan tempat kelahiran? Atau hidup di kota yang berbeda, karena pekerjaan, menempuh pendidikan atau karena menikah dan mengikuti pasangan?
Jika Be-emers, merupakan perantau dan termasuk yang ke dua dari pertanyaan di atas, maka sedikit banyak kita memiliki kesamaan.
Hidup di daerah perantauan, tentunya memiliki lingkungan kehidupan yang heterogen. Kita harus beradaptasi dan hidup rukun berdampingan dengan masyarakat dari berbagai asal daerah dan suku.
Bukan hanya bahasa dan budaya yang berbeda selera terhadap makanan pun tak sama. Salah satunya mengenai takjil favorit.
Takjil bukan hanya makanan yang dihidangkan di meja makan sebagai penghilang lapar dan dahaga ketika berbuka puasa.
Namun, ada makna kenangan di setiap suapan. Mengingatkan pada masa kecil saat berbuka bersama keluarga atau kenangan saat tinggal di kota lain yang berbeda.
Rekomendasi Takjil Khas Berbagai Daerah di Indonesia
Be-emers, hidup di tanah rantau membuat kita bertemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Bukan hanya budaya dan bahasa yang berbeda jenis makanan pun tak sama.
Tak mengherankan, jika ada penjual yang menjual takjil khas daerah tertentu, maka takjil tersebut banyak diserbu pelanggan.
Baik tertarik karena penasaran akan rasanya atau sekadar ingin mengobati rindu kampung halaman.
Baca Juga: Fenomena War Takjil: Dampak Positif pada Perekonomian di Bulan Ramadan
Berikut rekomendasi takjil unik yang khas dari berbagai daerah di Indonesia yang sayang untuk dilewatkan:
1. Bubur Kampiun dari Sumatera Barat
Jika berkunjung ke daerah Sumatera Barat atau sedang kuliner dan menemukan stand bubur kampiun, Be-emers wajib coba.
Bubur ini merupakan gabungan dari beberapa jenis bubur dalam setiap penyajiannya. Sehingga memiliki berbagai macam cita rasa unik.
Konon bubur ini tercipta secara tidak sengaja. Karena terlambat ketika mengikuti perlombaan dan peserta mencampur semua bubur dagangan ke dalam satu mangkok.
Ternyata hal tersebut membawanya sebagai pemenang. Sejak itu, bubur kampiun menyebar luas di seluruh Sumatera Barat.
2. Kue Jongkong dari Bangka
Kue jongkong merupakan makanan khas Bangka Belitung, tetapi dari daerah lain juga terdapat kue jongkong dengan bentuk berbeda.
Di daerah Bangka, kue jongkong menggunakan wadah gelas plastik. Bagian bawah berwarna cokelat, tengah berwana hijau pandan dan bagian atas berwana putih.
Memiliki tekstur lembut, rasa manis dan gurih dari santan kelapa. Sekilas kue jongkong mirip dengan bubur sumsum.
3. Ketan Bintul dari Serang
Takjil ini terbuat dari beras ketan yang ditaburi serundeng kelapa. Konon ketan Bintul ini merupakan makanan favorit Sultan Banten.
Biasanya ketan Bintul ini disajikan dengan kuah empal daging sebagai pelengkap.
4. Asida dari Maluku
Kue Asida merupakan kue favorit ketika bulan Ramadan di daerah Maluku. Asida sendiri katanya berasal dari Arab.
Berbentuk puding dan berbahan dasar tepung gandum, air, gula, kayu manis, mentega dan madu. Sekilas Asida mirip dengan dodol.
5. Lepat Gayo dari Aceh
Be-emers, ketika bertandang ke kerabat daerah Gayo saat lebaran, sangat mungkin menemukan hidangan lepat gayo. Rasnya kenyal dan manis. Uniknya, lepat gayo ini dapat bertahan sampai satu bulan.
Lepat gayo ini berbahan dasar tepung beras ketan putih, gula aren, gula pasir, kelapa parut dan sedikit minyak goreng.
Lepat gayo dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Sekilas lepat gayo mirip lelet dari daerah Jawa.
Be-emers, meskipun terkadang takjil-takjil tersebut dapat kita jumpai dan nikmati di daerah-daerah lain tetapi tentunya yang masih asli ada di daerah asalnya.
Terkadang, pengaruh dari akulturasi rasa, pembuat kue biasanya menyesuaikan dengan lidah daerah setempat sebagai pangsa pasar dan sebagai strategi marketing saja.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.