4 Rahasia Sophia Amoruso jadi Girl Bossnya Trend Fashion

Kata siapa wanita enggak bisa jadi pemimpin sekaligus pendiri perusahaan sukses? Sophia Amoruso salah satunya.

Wanita asal San Diego, California ini membuktikan kepada dunia lewat lini fashion khusus anak muda yang didirikannya saat berusia 22 tahun bertajuk Nasty Gal.

Enggak cuma terkenal se seantero Amerika doang, fashion itemnya juga amat digandrungi masyarakat kita.

4 Rahasia Sophia Amoruso jadi Girl Bossnya Trend Fashion 

Wow, keren banget kan? Apa sih rahasianya? Sini aku spill : 

1. Tetap optimis meski dilanda kesulitan

‘Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya, bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa’. Ingat lagu D’Masiv Jangan Menyerah?


Saat mendirikan Nasty Gal, Sophia menderita hernia, jauh dari keluarga dan minim pendapatan karena pekerjaannya tak menentu.

Namun perlahan tapi pasti, Sophia mulai membangun bisnisnya. Buat koleksi perdananya, ia beli dari berbagai thrift shop yang sering ditemuinya ditambah hibahan beberapa teman.

Sophia bilang, “tidak ada bisnis yang dibangun tanpa usaha dan kerja keras dari nol”. Terbukti, kini Nasty Gal semakin berkembang dengan hadirnya penjualan online via website, TikTok dan Instagram.

Baca Juga: Kenalan dengan DS Modest, Punya Mukena Travel Terkecil yang Dapat Rekor MURI
 

2. Sentuhan Kreatif is a must!

‘In my hand, an anorak can be Comme des Garçons’  alias di tangan seorang desainer, sebuah baju lusuh, kain perca atau baju compang-camping sekalipun bisa disulap jadi adibusana.

Sophia nekenin kreativitas sebagai kunci utama, apalagi kalo bisnismu bergerak di bidang seni dan desain. Semakin unik hasil karyamu, semakin mencuri perhatian, semakin brandmu dikenal dan disayang sejuta umat.

Rajin-rajin deh tuh keluar cari angin dan inspirasi entah itu berkeliling kota-kota kiblat fashion dan peradaban dunia, pergi ke daerah terpencil, kafe, museum, tempat wisata, thrift shop, berdiskusi sama ahli, ngobrol sama warga lokal, dll.