6 Strategi Bisnis Fashion di Tengah Gempuran Produk Impor

Strategi Industri Fashion Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor: Inovasi atau Tenggelam?. Freepik.com

Strategi Industri Fashion Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor: Inovasi atau Tenggelam?. Freepik.com


Be-emers, sudah membeli baju untuk Lebaran tahun ini? Baik yang sudah atau yang masih mencari-cari, tentunya kamu banyak melihat trend fashion yang bertebaran di pasaran.

Di mana-mana banyak produk impor dipajang dengan harga terjangkau. 
 
Bagi sebagian orang, fenomena ini menguntungkan, karena bisa mendapatkan produk berkualitas dengan harga murah. Namun, di lain sisi, hal ini merupakan tantangan bagi industri fashion lokal seperti DS Modest. 
 
Karena mereka harus bersaing dengan harga ketat dan produk import cenderung lebih murah. Sehingga memungkinkan customer beralih ke produk import.

Selain itu, brand lokal seringkali terbentur biaya produksi dan bahan dasar yang mahal. Lantas, bagaimana strategi bisnis fashion lokal menghadapi tantangan ini? 
 
Sebelum membahas strategi yang diterapkan DS Modest, menghadapai tantangan pasar. Mari kita mengenal lebih jauh mengenai DS Modest. 
 

Berkenalan Dengan DS Modest

DS Modest adalah brand fashion lokal asal Yogyakarta yang didirikan pada tahun 2016. Brand ini lahir dari perjalanan panjang keluarga sang founder itu sendiri yaitu, Annisa Rahma Herdyana. 
 
DS Modest saat ini memiliki tiga produk unggulan, yaitu:
  1. Apparel (pakaian modest fashion)
  2. Hijab dan aksesoris
  3. Perlengkapan ibadah, seperti mukena, sajadah, dan sarung. 
Be-emers, khususnya muslimah yang suka berpergian pastinya butuh yang namanya mukena travel. Mukena yang didesain khusus agar mudah dibawa kemana-mana tanpa ribet.

Memahami kebutuhan konsumen akan hal tersebut, DS Modest memiliki produk unggulan super unik yaitu mukena travel terkecil.

Bukan hanya memikat hati konsumen, mukena ini juga berhasil meraih Rekor MURI. Salah satu keunikan yang dimiliki inilah yang membuat DS Modest tetap relevan di tengah ketatnya persaingan industri fashion
 
DS Modest juga berkomitmen untuk menghadirkan produk fashion yang tidak hanya mengikuti tren sesaat, tetapi juga memiliki daya tahan tinggi. 
 
Dengan fokus pada penggunaan jangka panjang dan versatile, DS Modest memastikan bahwa setiap item yang mereka ciptakan dapat dipadupadankan dengan berbagai gaya dan situasi.


Sehingga kedepannya, pelanggan dapat memanfaatkannya di setiap kesempatan tanpa bolak balik ganti dan beli produk baru.
 
 

6 Strategi Bisnis Fashion di Tengah Gempuran Produk Impor

Be-emers, seperti yang kita ketahui dinamika fashion bergerak sangat cepat. Bukan hanya masalah kualitas yang menjadi persoalan tetapi juga tren yang silih berganti, inovasi dalam penggunaan bahan dasar, hingga strategi penetapan harga yang semakin kompetitif. 
 
Konsumen kini juga lebih selektif dalam memilih produk. Tidak hanya melihat tampilan tetapi juga mempertimbangkan kenyamanan, keberlanjutan, dan nilai yang ditawarkan sebuah produk. 
 
Maka dari itu, para pelaku industri fashion harus mampu beradaptasi dengan cepat agar tetap relevan dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis. Serta dapat bersaing, bertahan dan berkembang. Baik dengan produk lokal serupa atau produk- produk import yang menggila. 
 
Oleh karena itu, untuk menghadapi industri fashion yang kompetitif agar tetap relevan dan berkembang DS Modest menerapkan beberapa strategi yaitu sebagai berikut:
 

1. Inovasi Produk dan Terbuka dengan Minat Konsumen

Strategi yang diterapkan DS Modest dalam menghadapi siklus fashion yang cepat adalah dengan berinovasi. Bukan hanya mengikuti tren pasar, tetapi juga mempertahankan ciri khas lokal.

Serta menggunakan bahan berkualitas dan ramah lingkungan. 
 

2. Strategi Berbeda Di Setiap Produk

Dalam industri fashion, setiap kategori produk memiliki tantangannya sendiri. Oleh karena itu strategi yang diterapkan juga harus menyesuaikan dengan jenis produk yang dijual.
 
Misalnya untuk produk premium, maka produk ini fokus pada storytelling, kualitas bahan, dan keunikan desain. Tentu saja supaya memiliki nilai eksklusivitas.
 
Sementara itu untuk produk mass-market, bertumpu pada harga yang kompetitif dan kemudahan aksesibilitas agar menarik konsumen lebih luas. 
 
Dengan memahami karakteristik produk dan target pasar maka brand dapat bersaing di industri fashion yang terus bergerak dinamis ini. 
 
 

3. Memanfaatkan Pop-Up Store untuk Penetrasi Pasar

Be-emers, dalam perjalanan bisnis sering kali kita terkendala dengan kebutuhan modal yang besar. Oleh karena itu, DS Modest membuka pop-up store untuk menjangkau lebih banyak konsumen tanpa mengeluarkan modal yang besar. 
 
Ada beberapa alasan mengapa pop-up store menjadi pilihan:
  • Pop-up store memberikan dampak traffic yang hampir sama dengan toko fisik permanen, tetapi dengan biaya lebih rendah.
  • Untuk maintenance Pop-up store juga terbilang mudah. Sehingga pelaku usaha tidak memerlukan investasi besar untuk menyewa tempat jangka panjang.
  • Pop-up store juga bisa digunakan untuk tes pasar, sebelum meluncurkan produk atau membuka toko permanen. 
  • Pop-up store juga bisa menjadi tempat membangun hubungan langsung dengan konsumen, yang sulit dicapai dengan penjualan online.