7 Tips Memulai Bisnis Kerajinan Tangan di Momen Ramadan

Memulai Bisnis Kerajinan Tangan di Momen Ramadan. Sumber gambar: Adobe Express

Memulai Bisnis Kerajinan Tangan di Momen Ramadan. Sumber gambar: Adobe Express

Like

Be-emers, katanya pahlawan itu muncul karena momen atau waktu yang tepat. Ini adalah momen Ramadan.

Yuk, bisnis kerajinan tangan! Siapa tahu Be-emers termasuk pahlawan yang sukses di bisnis kerajinan tangan di momen ramadan ini. Mari cek strategi bisnisnya!

Bisnis kerajinan tangan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha untuk memanfaatkan kreativitas untuk mengubah barang kerajinan tangan menjadi produk yang memiliki nilai jual
 

7 Tips Memulai Bisnis Kerajinan Tangan di Momen Ramadan

Berikut adalah tips memulai bisnis kerajinan tangan di momen Ramadan yang bisa kamu terapkan: 

1. Percaya diri dengan produk be-emers

Jika Be-emers baru mau memulai bisnis kerajinan tangan, percaya dirilah. Coba saja tawarkan produk kerajinan tangan Be-emers ke pasar.

Terutama di momen ramadan ini, yang faktanya banyak dibutuhkan kerajinan tangan terutama untuk hampers.

Namun di saat yang bersamaan, Be-emers juga harus berkomitmen untuk siap sabar bila belum laku, harus terus meningkatkan kualitas, dan terus bekerja keras untuk mengetahui dan merespon kebutuhan pasar.
 

2. Kuatkan iman

Pun jika Be-emers baru memulai, hati-hati juga dengan kata-kata, yang bahkan dari keluarga terdekat, saudara, atau teman terdekat yang menyatakan, "itu tidak akan berhasil", "ide bisnis itu menarik, tetapi apakah ada pelanggan yang mau membeli?".
 
Selain itu ada juga pertanyaan-pertanyaan yang seolah sekedar mengecek perkembangan bisnis Be-emers dengan menanyakan "gimana perkembangan bisnisnya?", dan sebagainya, lalu tiba-tiba memberi saran dan nasehat yang sebenarnya mereka sendiri tidak punya pengalaman bisnis mengenai hal itu. 
 
Mengenai kritik dan saran, bukan bermaksud tidak mau menerima kritik dan saran, tetapi kritik dan saran yang efektif itu biasanya didapatkan dari orang yang sudah pernah menjalankan dan memiliki pengalaman mengenai bidang tersebut.


Alih-alih Be-emers baper dari orang yang tanya perkembangan bisnis, lebih baik fokus belajar dari para pelaku bisnis sejenis yang juga menjadi konten kreator, baik di YouTube, Ig, dan lain-lain.