Mengenal Akuntansi Pariwisata

Pariwisata dan Perhotelan (Sumber gambar: www.guc.ac.bw)

Pariwisata dan Perhotelan (Sumber gambar: www.guc.ac.bw)

Like

Kedengarannya agak unik, akuntansi pariwisata memang tergolong masih baru. Namun, hal ini dapat digolongkan sebagai salah satu cabang di dalam bidang akuntansi.

Bahkan, ketika ingin mencari referensinya pun, masih tergolong sangat sedikit. Selain itu, tampaknya belum banyak akademisi dan praktisi yang mendalami lebih jauh dalam bidang akuntansi pariwisata ini.

Di sisi lain, sedikitnya literatur bidang akuntansi pariwisata sebenarnya bisa jadi dikarenakan cabang akuntansi tersebut merupakan perkembangan dari cabang akuntansi jasa dan akuntansi manufaktur. Tampaknya, dengan mendalami teori di bidang akuntansi jasa dan akuntansi manufaktur, maka pengaplikasian di dalam bidang akuntansi pariwisata pun akan lebih mudah. Dengan kata lain, cabang akuntansi pariwisata sebenarnya sangat banyak mengadopsi bidang akuntansi jasa dan akuntansi manufaktur.

Mengapa demikian? dan apakah bidang akuntansi pariwisata merupakan cabang akuntansi yang terkesan agak "dipaksakan"?

Tentu saja di dalam teori dan praktik bisnis, akuntansi banyak mengalami perkembangan, sehingga sangat memungkinkan untuk hadirnya bidang keilmuan yang baru untuk memenuhi kebutuhan di dalam kondisi tersebut. Mungkin kurang tepat juga apabila akuntansi pariwisata dikatakan cabang ilmu akuntansi "yang dipaksakan", karena hadirnya bidang tersebut tentu sudah melalui kajian yang mendalam yang dilakukan oleh para ahlinya.


Apabila berbicara industri pariwisata, maka dapat diketahui beberapa jenis bisnis yang bergerak di bidang pariwisata antara lain bisnis hotel, bisnis travel, dan bisnis hiburan yang lainnya. Singkatnya, di dalam bisnis hotel tentu ada dua jenis bisnis, yaitu bisnis jasa yang di dalamnya mencakup kegiatan menyewakan kamar hotel, menyediakan ruang pertemuan, dan sebagainya, serta bisnis manufaktur yang mencakup kegiatan kuliner atau hidangan yang terutama disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi tamu yang menginap atau menggunakan jasa hotel tersebut.

Perbedaannya dengan bisnis hotel, di dalam bisnis travel tidak ada kegiatan manufaktur, namun hanya kegiatan bisnis jasa saja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa akuntansi pariwisata sebenarnya dapat dipahami melalui cabang akuntansi perusahaan jasa dan akuntansi perusahaan manufaktur. Dengan kata lain, akuntansi pariwisata merupakan terapan dari cabang akuntansi manufaktur dan akuntansi perusahaan jasa.

Meskipun demikian, mungkin akan lebih baik juga apabila diperdalam di bidang akuntansi pariwisata agar lebih spesialis di bidang tersebut, mengingat industri bisnis pariwisata tentu memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan industri manufaktur atau industri jasa pada umumnya. Misalnya, di dalam hotel terdapat berbagai jenis bahan makanan dan minuman tertentu yang merupakan ciri khas bisnis tersebut.

Dengan demikian, keberadaan cabang keilmuan akuntansi pariwisata akan dapat menghasilkan profesional di bidangnya. Dengan mempelajari akuntansi pariwisata, maka seseorang akan lebih memahami berbagai jenis transaksi yang seringkali terjadi di dalam industri pariwisata misalnya bisnis hotel atau bisnis travel.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi pariwisata merupakan cabang akuntansi terapan di dalam industri pariwisata. Tampaknya agak berbeda dengan cabang akuntansi lainnya, seperti akuntansi forensik, akuntansi keuangan, akuntansi manufaktur, akuntansi jasa, akuntansi perpajakan, dan akuntansi sektor publik yang padat dengan teori.

Akuntansi pariwisata tampaknya akan lebih padat dengan praktik di dalam industri bisnis pariwisata. Oleh karena itu, akuntansi pariwisata sifatnya lebih aplikatif di dalam industri pariwisata.