Pre-Order atau Ready Stock?

preorder atau ready stok? (sumber: https://blog.continentalcurrency.ca/preorder-currency/)

preorder atau ready stok? (sumber: https://blog.continentalcurrency.ca/preorder-currency/)

Like

Beda orang, beda kegemaran. Beda kegemaran, beda pula solusinya. Begitulah kenyataan sederhana untuk hidup termasuk dalam memulai bisnis.

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang pasti akan dicari orang. Namun, bisnis nya bersaingan dengan lifestyle. Oleh sebab itu, strategi yang dipilih harus lebih kreatif.

Masa pandemi ini memberikan dampak luar biasa terhadap setiap orang, baik dalam aspek pribadi ataupun aspek bisnis. Pada masa ini, banyak bisnis kuliner “tiarap”, namun juga banyak bisnis makanan yang bermunculan mendadak.

Perbedaannya adalah bisnis kuliner yang baru bermunculan menggunakan strategi bisnis online dan konvensional (mouth to mouth). Strategi ini terbukti ampuh untuk memulai bisnis di masa pandemi.

Selain strategi pemasaran online, strategi produksinya juga patut diperhatikan. Beda jenis makanan beda pula produksi nya.


Ready stock digunakan untuk makanan yang tahan lama, seperti makanan kering atau cemilan. Ada beberapa makanan basah yang juga tahan lama, namun butuh di masak kembali dan disimpan di lemari es. Bisnis makanan kering lebih menguntungkan dari sisi penyimpanan.

Baca juga: Coba Bisnis Pre-Order, Ini Manfaat & Hal Yang Perlu Diperhatikan

Konsumen tidak perlu mencari momen untuk membeli makanan tersebut karena penjual menyediakan setiap saat, namun jika dihitung per hari nya, keuntungan finansial dari makanan ready stock lebih kecil dibandingankan makanan pre-order.  

Sedangkan makanan pre-order, dikhususkan untuk makanan yang tidak tahan lama atau makanan basah. Konsumen harus menunggu momen untuk membeli makanan ini, sehingga keahalian “pasang telinga” sangat diperlukan bagi konsumen.

Secara finansial, bisnis makanan pre-order lebih menguntungkan karena strategi nya adalah mengumpulkan pembelinya terlebih dahulu dan semua makanan sudah laku terjual sebelum makanan nya tersedia.

Kedua strategi produksi di atas, memiliki keuntungan dan kerugian pada aspek masing-masing. Keduanya membutuhkan niat yang  kuat dan konsisten berproduksi. Jika waktu kalian terbatas dalam berbisnis, pilih lah pre-order untuk memulai bisnis makanan.

Jadi, bisnis tetap berjalan sesuai waktu yang dipilih. Namun sebaliknya, strategi ready stock bisa kalian pilih jika kalian punya banyak waku untuk selalu menyediakan makanan tersebut.