Manfaat Asuransi Jiwa & 5 Pertimbangan Memilihnya!

Pertimbangan Memilih Asuransi Jiwa. Sumber gambar: Adobe Express

Pertimbangan Memilih Asuransi Jiwa. Sumber gambar: Adobe Express

Like
Be-emers sudah ikut asuransi jiwa? Mungkin ada yang sudah, mungkin ada yang sudah tahu ilmunya tetapi sudah siap-siap ikut di suatu saat nanti kalau uangnya cukup, atau ada juga yang belum ikut dan belum tertarik untuk ikut asuransi jiwa.
 
Apapun keputusan Be-emers semoga keputusan tersebut sudah berdasarkan pertimbangan yang matang, dan bukan hanya Fear Of Missing Out (FOMO) ya.

Lagi hits ikut asuransi jiwa, maka Be-emers ikut asuransi jiwa. Atau karena lingkungan sekitar fobia atau anti asuransi jiwa, akhirnya Be-emers juga memutuskan untuk tidak ikut asuransi jiwa.
 

Manfaat Asuransi Jiwa 

Be-emers mungkin sebagian dari kita, bahkan kendaraan bermotor, roda dua, sudah disiapkan dananya, baik dana untuk ganti ban, untuk ganti oli, untuk servis mesin, dan lain-lain. Jadi, kalau ada kejadian ban bocor, atau yang lain, dananya sudah tersedia.
 
Jika motor saja dananya disediakan, apalagi diri kita sendiri sebagai manusia, akan lebih baik jika juga disiapkan. Bukan doa mendapat keburukan, melainkan berjaga-jaga untuk mempersiapkan hal yang terbaik.
 
Jadi, dengan mengikuti asuransi jiwa ini menunjukkan adanya keinginan yang kuat dari diri kita untuk bisa melindungi jiwa, kesehatan, dan keuangan, untuk kita sendiri dan pihak keluarga yang terkait.
 

Pertimbangan Memilih Asuransi Jiwa

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan Be-emers sebelum memilih asuransi jiwa:

1. Jelas pengelolaan uangnya

Be-emers, sekarang sudah banyak asuransi yang pengelolaan uangnya dilakukan dengan jelas, baik, dan transparan. Ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan Be-emers ketika memilih asuransi jiwa.
 
Pengelolaan yang baik dan transparan tersebut antara lain dicontohkan sebagai berikut:
  • Sebagian untuk tolong-menolong, Misalnya adalah 40 persen. Jadi, setiap kita mengikuti asuransi jiwa, 40 persen inilah yang akan dikumpulkan dan digunakan untuk kepentingan saling tolong-menolong, jika ada anggota asuransi jiwa yang terkena musibah dan membutuhkan bantuan.
  • Sebagian untuk investasi, Misalnya 50 persen. Hal ini karena adanya prinsip jika ada uang terkumpul dan tidak ada manfaatnya, maka akan sia-sia. Oleh karena itu, sekarang banyak asuransi yang memutar sebagian uang yang disetorkan oleh pelanggannya untuk diputar atau diinvestasikan. Hasil dari investasi ini nanti akan dibagi antara pelanggan dan pengelola dengan keterangan yang jelas. Misalnya pihak pelanggan 60 persen dan pihak asuransi 40 persen. 
  • Sebagian untuk asuransi jiwa itu sendiri, Misalnya 10 persen. Dengan perjanjian yang jelas, misalnya pihak asuransi mengambil 10 persen, lalu ditambah bagian keuntungan dari hasil investasi, jika ada kekurangan dan kelebihan uang asuransi pelanggan, akan dikembalikan ke pelanggan, bukan diminta atau ditanggung oleh pihak asuransi.