
Proses Kreatif Sebagai Bentuk Self-Healing (Sumber gambar: Freepik)
Like
Be-emers, pernahkah kamu merasakan pikiran yang terlalu bising, emosi yang tidak menentu, dan stres yang datang tanpa aba-aba?
Di tengah kesibukan yang memerlukan banyak energi dan perhatian, kita sering lupa bahwa merawat kesehatan mental bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Salah satunya adalah DIY (Do-It-Yourself).
Tapi, bagaimana aktivitas seperti merangkai bunga, membuat lilin aromaterapi, atau menghias jurnal bisa menjadi terapi yang efektif?
Yuk, kita bahas secara mendalam mengapa DIY bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga dapat menjadi bentuk terapi kreatif yang sangat efektif untuk mengatasi stres.
DIY Bukan Sekadar Hobi, Tapi Bentuk Self-Healing
Secara psikologis, terapi kreatif adalah pendekatan yang memanfaatkan proses artistik untuk membantu seseorang mengekspresikan, memahami, dan mengelola emosinya dengan lebih baik.DIY termasuk dalam kategori ini karena melibatkan elemen-elemen kreatif yang memberikan efek menenangkan dan reflektif.
Menurut American Art Therapy Association, proses kreatif seperti melukis, merajut, merangkai, atau menulis dapat membantu individu untuk mengakses perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Ini sejalan dengan teori Expressive Arts Therapy yang dikembangkan oleh Natalie Rogers, di mana seni berfungsi sebagai medium penyembuhan.
DIY, Otak, dan Stres: Apa Hubungannya?
Saat seseorang terlibat dalam aktivitas DIY, otak mereka mencapai kondisi “flow”, yaitu keadaan psikologis yang ditandai oleh fokus yang tinggi, keterlibatan penuh, dan pengalaman yang menyenangkan.Teori ini diperkenalkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi dan diyakini dapat meningkatkan kebahagiaan serta mengurangi kecemasan.
Aktivitas DIY juga merangsang pelepasan dopamin, hormon yang terkait dengan perasaan senang dan pencapaian.
Dengan kata lain, menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri memberikan rasa puas dan tenang, terutama saat kita dapat melihat hasil akhirnya.
Aktivitas DIY yang Terbukti Meredakan Stres
Be-emers dapat memulai dengan berbagai kegiatan sederhana yang menyenangkan, seperti:- Melukis atau doodling tanpa tujuan tertentu.
- Merajut atau membuat makrame.
- Membuat scrapbook atau jurnal dekoratif.
- DIY aromaterapi menggunakan lilin atau essential oil.
- Meracik sendiri sabun atau masker wajah dari bahan-bahan alami.
Yang lebih penting bukan hasil akhirnya, tetapi prosesnya—di sanalah terletak “healing”-nya.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.