Pengrajin logam sedang menyelesaikan karya seni pesanan berupa garuda pancasila raksasa bertempat di Nursih Basuki Art Studio, Kotagede Yogyakarta
Likes
Dunia bisnis saat ini sedang mengalami permasalahan yang cukup serius. Padahal, sebelumnya dunia terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan variatif, termasuk juga konsumen yang semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.
Perekonomian mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia -yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun pembangunannya.
Kini, pandemi Covid-19 mengajak pelaku usaha harus turun langsung dalam dunia digital. Pilihan tersebut harus dipilih untuk menyambung keberlangsungan hidup usahanya kedepan ditengah ketidakpastiaan keadaan.
Banyak fenomena yang menunjukan hambatan di sektor bisnis, mulai dari penjualan yang menurun, distribusi bahan baku hingga penurunan produksi yang berkibat pada pengurangan sumber daya atau phk karyawan.
Dibutuhkan strategi yang tepat agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa tetap bertahan, salah satunya melalui digitalisasi bisnis. Praktik digitalisasi UMKM tidak hanya memposting produk begitu saja, tetapi butuh perencanaan hingga eksekusi konten yang kreatif agar memikat audien yang melihatnya.
Pembahasan mengenai bagaimana produk usaha bisa sukses ditengah banyaknya usaha online yang beredar tentu menarik untuk disimak. Dengan go digital, banyak manfaat yang akan didapat, salah satunya jangkauan pasar yang lebih luas.
Sebuah studio kriya logam berpengalaman di Indonesia bernama Nursih Basuki Art Studio, yang berlokasi di Kotagede Yogyakarta dan sudah aktif berkarya puluhan tahun lalu, kini dihadapkan dengan tantangan yang sama: pandemi Covid-19.
Pengrajin logam yang lahir dari generasi ke generasi tersebut awalnya dibuat khawatir, karena selama ini pesanan kerajinan logam bertumpu dari pertemuan fisik (konvensional) yang berasal luar provinsi. Biasanya, studio kriya logam tersebut bisa mengerjakan kerajinan pesanan seperti logo hingga lambang Garuda Pancasila yang terbuat dari logam jenis kuningan dan tembaga.
Dampak lainnya adalah pemangkasan pengrajin logam yang tergabung dalam tim sanggar seni didalamnya. Hal itu akibat dampak pandemic seperti adanya pemesan yang menunda untuk datang ke tempat workshopnya.
Sejak awal pandemi Covid-19, Nursih Basuki Art Studio sudah sadar untuk memulai digitalisasi kerajinan logamnya, mengubah orientasi pemasaran, penjualannya, hingga interaksinya dari konvensional menjadi digital. Peran teknologi digital diakuinya sangat membantu sekali dalam mengembangkan usahanya ditengah ketidakpastian keadaan, seperti komunikasi dan negosiasi lebih cepat, transaksi lebih mudah, proses laporan lebih mudah hingga pengiriman yang dapat dimonitor dengan smartphone.
Dalam bisnis digital, salah satu kunci pentinya adalah merencanakan konten. Melalui konten yang menarik, pelaku usaha bisa menciptakan ikatan emosial yang kuat dengan calon konsumennya. Cara yang paling mudah adalah mengikuti trend yang sedang terjadi atau viral saat ini, lalu mengaplikasikan trend tersebut dalam konten promosi.
Contohhnya, jika saat ini sedang tren meme Bu Tejo di film pendek berjudul ‘Tilik’, sedangkan bisnis anda adalah kuliner. Maka, konten dapat dibuat kreatif dengan menyangkutkan hal tersebut, bisa berupa meme ataupun caption yang menarik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengikuti perkembangan trend yang sedang terjadi, karena perubahan tren di era digital saat ini akan begitu cepat dan dinamis. Jangan sampai kelamaan dalam perencaanan, sebab konten akan menjadi basi karena trend yang viral sudah berbeda.
Konten menarik pun belum cukup. Kegiatan selanjutnya adalah mempromosikan dan mendistribusikan konten menarik yang sudah dibuat.
Tugas pelaku usaha membuat digital bisnis memanglah tidak mudah, selain merencanakan konten dan membuatnya, menyampaikan konten agar sampai diaudien juga pekerjaan yang tidak mudah. Cara yang paling mudah adalah distribusikan konten promosi melalui sosial media, website, blog dan channel promosi lainnya secara intens. Lakukan promosi secara rutin untuk mendapatkan audien yang banyak.
Dalam masa pertama kali terjun di dunia digital, sebagai perlaku usaha, jangan ambisius pada orientasi penjualan. Jangan terlalu mengejar omset penjualan, tetapi ciptakan brand awareness terlebih dahulu terhadap audience yang akan dituju.
Jika audience sudah mengetahui tentang produk dan usaha anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan promosi rutin yang dapat dilihat banyak orang lagi dan akan menimbulan ketertarikan dan diimplementasikan dalam transaksi penjualan.
Selain tips di atas, para pelaku usaha bisa mencari inspirasi lainnya untuk memulai bisnis digital. Ada baiknya, pelaku usaha memilih cara yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya.
Dengan memilih agency digital misalnya, atau promosi di akun sosial media yang memiliki followers banyak. Atau jika memiliki budget lebih lebih, bisa memakai jasa influencer yang dapat membantu branding usaha anda bisa dikenal banyak orang.
Memilih satu channel digital sajakemudian fokus untuk mengembangkan dan mengoptimalkannya, pasti usaha akan bisa berkembang. Daripada memilih banyak channel tetapi tidak fokus dan tidak optimal dalam promosinya.
Melakukan digital bisnis memang tidak mudah. Tetapi kita memasuki masa dimana perkembangan dunia digital menjadi pilihan alternatif yang tepat saat ini karena mempermudah para pelaku usaha, hingga membantu usaha lebih efektif dan efisien.
Hal ini yang harus menjadi perhatian para pelaku usaha diberbagai sektor ditengah persaingan yang ketat dan peluang usaha yang semakin terbuka dimana saja. Dengan adanya digitalisasi bisnis, akan banyak manfaat dan peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.