Tarif Impor Diturunkan: Apakah Ini Momentum Emas bagi Ekspor Indonesia?

Hai, Be-emers! Baru-baru ini, kita dikejutkan dengan berita baik dari dua ekonomi terbesar di dunia, AS dan China, yang sepakat untuk menurunkan tarif impor beberapa produk.

Setelah sekian lama menghadapi ketegangan akibat perang dagang, kini mulai terlihat tanda-tanda positif menuju normalisasi perdagangan global.

Tapi inilah pertanyaan yang dimiliki semua orang: Apakah ini saat yang tepat bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya di pasar ekspor global?
 

Perdagangan Global Mulai Stabil

Pengurangan tarif antara AS dan China dapat menggeser poros perdagangan internasional. Ketika kedua kekuatan ekonomi dunia mulai mendamaikan perbedaan mereka, efek domino yang dihasilkan dimulai: harga komoditas stabil, volatilitas pasar menurun, dan bisnis mendapatkan kepercayaan untuk melakukan kegiatan ekspansi.

Bagi Indonesia, ini adalah tanda baik. Alasannya, ekonomi global yang stabil akan menciptakan permintaan yang lebih tinggi untuk barang dan bahan mentah dari negara-negara berkembang seperti kami.
 

Peluang Baru untuk Produk Ekspor Indonesia

Be-emers, sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak produk yang diproduksi secara nasional untuk ekspor seperti komoditas seperti nikel, batu bara, dan minyak kelapa sawit, serta barang-barang manufaktur seperti tekstil, furnitur, dan komponen elektronik.


Dengan penurunan tarif antara AS dan China, perdagangan tidak akan lagi terbatas pada kedua negara tersebut, sehingga memungkinkan negara ketiga seperti Indonesia untuk mengakses rantai pasokan global.

Misalnya, tekstil Indonesia dapat digunakan sebagai pengganti impor bagi bisnis AS yang ingin mendiversifikasi pemasok mereka di luar China.

Hal yang sama berlaku untuk produk pertanian dan perikanan Indonesia yang dapat menembus pasar Asia Timur dan AS.