Queen Bee Syndrome di Tempat Kerja, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi Queen Bee Syndrome (sumber gambar: Canva)

Ilustrasi Queen Bee Syndrome (sumber gambar: Canva)

Like

Di tengah gencarnya seruan "Women Support Women"  yang memiliki artian sesama perempuan wajib saling dukung, saling support, terkadang terselip fakta bahwa saingan terbesar perempuan adalah perempuan lainnya.

Contohnya seperti ketika kita memiliki sosok atasan atau rekan kerja perempuan yang justru malah merasa tersaingi hingga menumbuhkan situasi 'enemy' di kantor sendiri. Itulah yang disebut queen bee syndrome. 


Apa itu Queen Bee Syndrome?

Queen Bee Syndrome merupakan istilah dalam psikologi dan sosiologi yang menggambarkan fenomena ketika seorang perempuan dalam posisi kekuasaan atau otoritas (terutama di lingkungan kerja) tidak mendukung atau bahkan menghambat perempuan lain dalam organisasi tersebut.

Khususnya perempuan yang lebih muda atau berada di posisi lebih rendah.

Queen Bee Syndrome bukan sekadar tentang persaingan antarindividu, tetapi tentang bagaimana sistem yang penuh tekanan dan bias bisa membentuk perilaku perempuan terhadap sesamanya.

Ketika ruang bagi perempuan terbatas, mereka tidak saling bahu-membahu sehingga mereka bersaing memperebutkan tempat yang sempit itu.


Akibatnya, bukannya membangun solidaritas, lahirlah ketegangan dan ketidakpercayaan.

Kondisi ini muncul biasanya bukan karena dia jahat. Terkadang, mereka sendiri tumbuh di lingkungan kerja yang keras, penuh persaingan, dan bikin mereka percaya kalau semua upaya yang sudah dia lakukan dengan susah payah maka perempuan lain pun harus seperti itu.

Namun sayangnya sikap seperti itulah yang justru bikin lingkungan makin dingin dan nggak sehat.


Faktor yang Menyebabkan Queen Bee Syndrome

Beberapa faktor yang mempengaruhi pekerja wanita memiliki sikap Queen Bee Syndrome yakni: 

1. Lingkungan Kerja yang Kompetitif 

Suatu perusahaan yang memiliki lebih banyak karyawan pria dibandingkan wanita, maka kemungkinan besar karyawan wanitanya cenderung memiliki bibit menjadi Queen Bee Syndrome kepada karyawan wanita lainnya.

Hal ini diakibatkan mereka harus berjuang lebih keras dalam pembuktian perempuan bisa lebih daripada laki-laki dalam hal kepemimpinan. 
 

2. Adanya Pengalaman Trauma Karir 

Penyebab lainnya mengapa atasan wanita cenderung mengalami Queen Bee Syndrome yakni adanya pengalaman diskriminasi atau trauma seperti pengucilan atau pelecehan yang membuat mereka berpikir daripada membantu memberikan informasi agar tidak mendapatkan hal yang serupa.

Mereka malah ingin rekan kerja wanita yang lain juga harus merasakan 'perjalanan karir' yang sama.