
Ilustrasi Hustle Culture (Sumber gambar: Canva)
Likes
Be-emers, jika di tempat kerjamu yang sekarang terindikasi menerapkan konsep hustle culture seperti banyak karyawan yang merasa harus sibuk dan bekerja terus menerus hingga di waktu luar jam kerja.
Ketika banyak karyawan yang mengabaikan waktu istirahat dan menganggap lembur adalah suatu dedikasi, mungkin ada baiknya kamu mulai mencari strategi bagaimana mengantisipasi kondisi tersebut agar kehidupan kantor dan pribadi tetap bisa seimbang.
Budaya Hustle Culture
Hustle culture dipahami sebagai budaya atau gaya hidup yang menjunjung tinggi kerja keras tanpa henti, seolah-olah produktivitas dan kesibukan adalah tolok ukur utama kesuksesan dan nilai diri seseorang.Bagi mereka yang menerapkan hustle culture merasa bersalah ketika meluangkan waktu untuk beristirahat atau bahkan ketika hari libur.
Meskipun sisi positif dari konsep hustle culture ini bisa memicu semangat berjuang dalam membangun carrier path kamu di perusahaan dan mendorong sikap tekun serta disiplin untuk pribadi, namun jika berlebihan juga bisa menimbulkan burnout yang mempengaruhi fisik dan mental kamu ketika bekerja.
Baca Juga: Kenalan dengan Soft Life vs Hustle Culture: Bagaimana Cara Menemukan Keseimbangan Hidup?
Selain itu gangguan kesehatan seperti susah tidur atau insomnia, stres akut, hingga masalah kesehatan jantung bisa terganggu akibat konsep ini.
Di luar itu konsep hustle culture juga bisa mengganggu hubungan di kehidupan pribadi dan sosial kamu karena banyak dari mereka yang akan menilai kamu terlalu ambisius dalam bekerja.
Untuk menghindari kemungkinan buruk dari lingkungan kerja hustle culture, kamu bisa melakukan 'self care' yang bisa menjadi tameng ketika kamu tidak bisa melakukan hal besar seperti keluar dari lingkungan kerja tersebut.
Menerapkan Self Care di Tengah Budaya Hustle Culture
Berikut adalah cara menerapkan self care di tengah budaya hustle culture yang bisa kamu terapkan:
1. Batasi Waktu Kerja
Dengan mematikan notifikasi atau men-setting alat komunikasi kamu setelah jam kerja berakhir bisa kamu lakukan sebagai sikap 'self care' menghadapi hustle culture.Jangan merasa bersalah ketika tidak langsung membalas e-mail di luar jam kerja, ingat masih ada hari esok di jam kerja yang sebenarnya jika ingin membalas e-mail tersebut.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.